SURABAYA (RIAUPOS.CO) – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berupaya menciptakan ekosistem pengisian sepeda motor dan mobil bertenaga baterai. Ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) menjadi perhatian utama BUMN tersebut.
Direktur Distribusi PT PLN Adi Priyanto mengatakan, adopsi kendaraan listrik semakin cepat. Sebab, banyaknya dorongan dari pemangku kepentingan. Misalnya, surat edaran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengenai anjuran penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
"Dengan kebijakan pemerintah, kami yakin bahwa transformasi kendaraan di Jatim pun bisa berjalan lebih cepat," katanya dalam peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) di Surabaya, Sabtu (29/10).
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 150 SPKLU PLN telah tersebar di seluruh Indonesia. Delapan di antaranya berlokasi di Jawa Timur. Stasiun tersebut sengaja disebar di lokasi-lokasi vital. Misalnya, jalur tol. "SPKLU sangat dibutuhkan saat kendaraan listrik sedang berpergian jauh. Jadi, lokasinya biasanya di ruang publik," tuturnya.
Menurut dia, idealnya pengendara bisa menemukan SPKLU setiap 100 kilometer. Sebab, sebagian besar mobil listrik mempunyai jarak tempuh maksimal sekitar 200 kilometer. PLN pun berupaya agar kapasitas SPKLU bisa berkembang seiring pertumbuhan populasi kendaraan listrik. Saat ini, jumlah electric vehicle mencapai 25 ribu unit. Didominasi 21 ribu sepeda motor listrik, 3 ribu mobil listrik, serta sisanya kendaraan niaga.
General Manager PT PLN UID Jawa Timur Lasiran mengatakan, pihaknya memperingati HLN dengan memecahkan rekor konvoi kendaraan listrik. Yakni, mengadakan konvoi secara bersamaan di 11 kota dengan total 1.300 kendaraan listrik. "Kita ingin memperlihatkan bahwa populasi kendaraan listrik sudah cukup banyak," ujarnya.(bil/dio/jpg)