JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Lembaga Kajian Startegis Kepolisian (Lemkapi) menyambut baik rencana kepolisian yang akan membuka hasil autopsi jenazah Brigadir Joshua kepada publik.
Lemkapi menilai bahwa hal tersebut perlu dilakukan oleh Polri untuk menghindari spekulasi sepihak oleh publik. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasbuan dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (30/7/2022).
“Hasil autopsi perlu dijelaskan ke publik. Kita harapkan nanti tidak ada lagi keraguan,” ujarnya.
Edi Hasibuan pun mengimbau kepada semua pihak untuk menerima hasil autopsi Brigadir Joshua itu apa pun hasilnya.
Pasalnya, autopsi ulang tersebut sudah melibatkan berbagai pihak, bukan hanya dokter kepolisian, tetapi juga didukung kedokteran forensik dari Universitas Indonesia dan TNI.
“Tidak ada lagi kecurigaan dan tidak ada lagi berbagai spekulasi serta tudingan rekayasa hasil autopsi,” ucapnya.
“Akan tetapi, kami percaya menyampaikan bukti dan fakta sesungguhnya kepada masyarakat, in sya allah masyarakat akan percaya terhadap penjelasan Polri,” tuturnya.
Sebelumnya, Jenazah Brigadir Joshua alias Nopryansyah Yosua Hutabarat telah selesai dilakukan otopsi. Hasil dari ekshumasi almarhum atau autopsi Brigadir Joshua bisa memakan waktu hingga delapan minggu lamanya. Hal itu merujuk pada sejumlah tahapan yang ada.
Demikian disampaikan Ketua Tim Dokter Forensik Autopsi Ulang Brigadir J atau Yoshua, Ade Firmansyah Sugiharto, Rabu (27/7/2022).
“Lama pemeriksaan tentunya antara dua hingga empat minggu memproses sampel jaringan itu hingga menjadi di slide, dan kita bisa interpretasikan,” ujarnya.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman