Papua (RIAUPOS.CO) -- Banyak yang menjadi korban kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Tercatat sekitar 170 orang masyarakat asal Sumatera Barat berada di tenda pengungsian di Sentani. Kemarin, mereka dikunjungi Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit. Orang nomor dua di Sumbar ini mendengarkan langsung keinginan warga Sumbar di Papua. Hasilnya, ada yang minta pulang dan ada yang ingin bertahan.
Nasrul Abit pun juga menyempatkan membezuk satu warga Sumbar yang menjadi korban dari kerusuhan di salah satu rumah sakit di Sentani. “Alhamdulillah, beliau sudah semakin membaik. Tentunya kita berdoa agar kembali sehat dan normal,” harap Nasrul Abit.
Nasrul menyampaikan, setelah bertemu dengan warga Sumbar di tenda pengungsian di Sentani, terdapat dua permintaan dari masyarakat di sana. Pertama, ada masyarakat yang ingin tetap tinggal di Papua untuk melanjutkan kehidupan. Namun keseluruhan mereka tidak mempunyai modal lagi untuk berwirausaha.
“Semua modal mereka habis. Tapi mereka ingin tetap tinggal di Papua untuk kembali berjuang. Mereka mengatakan, kalau tetap pulang ke Sumbar, mereka pun bingung mau mengerjakan apa,” ujarnya.
Selain itu ada juga warga Sumbar yang ingin dipulangkan segera ke kampung halaman. Untuk itu ia memerintahkan agar mendata mana saja masyarakat yang ingin tetap tinggal dan yang ingin segera pulang ke Sumbar.
“Ya bagi masyarakat kita yang mau pulang, in sya Allah akan kami fasilitasi. Mereka saat ini diminta untuk mendata diri dan keluarga mereka, dan mempersiapkan segala keperluan untuk pulang ke Sumbar,” ucapnya.
“Data pasti jumlah warga yang ingin tinggal atau mau pulang saya belum dapatkan, karena baru sebagian warga kita yang dikunjungi. In sya Allah saya besok (hari ini, red) pagi akan ke Wamena langsung untuk melihat kondisi saudara kita di sana,” tuturnya seraya mengatakan telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk menentukan sikap untuk masyarakat Sumbar di sana.
Wagug Sumbar sampai di Sentani sekitar pukul 12.30 WIT. Setelah itu langsung bertemu dengan Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua dan dilanjutkan salat di salah satu masjid. Ia mengatakan, rencananya pada hari ini (29/9) ini ia bersama rombongan pergi ke Wamena untuk melihat kondisi warga Sumbar di sana. Dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkan, Ia menunda perjalanan ke Wamena besok (30/9) sekitar pukul 07.00 WIT.
“Kami pun sudah bertemu dengan Wakapolda dan Danrem untuk memastikan kondisi Wamena dan Papua secara umum dan kondisi masyarakat Sumbar di sana. Alhamdulillah kata Wakapolda dan Danrem, kondisi Papua saat ini sudah berangsur kondusif dan terkendali. Semua warga asal Sumbar sudah berada di tempat pengungsian baik di Sentani maupun Wamena,” ungkapnya.
Nasrul juga mengatakan, penggalangan dana untuk masyarakat di Sumbar masih terus berjalan. Bantuan tersebut akan digunakan untuk keperluan masyarakat Sumbar yang berada di Papua. “Besok saya rencanakan dengan Kepala BNPB Doni Munardo akan bersama-sama ke Wamena. Mohon doanya agar bisa berdialog langsung dengan masyarakat kita di sana dan mengetahui kondisi mereka saat ini,” jelasnya.
Terpisah, Ketua DPW IKM Papua Zulhendri saat dihubungi, mengatakan masyarakat Sumbar senang saat dikunjungi langsung oleh Wagub Sumbar di tenda pengungsian. Ia menyebutkan, terdapat lebih kurang 170 orang masyarakat asal Sumbar yang berada di tenda pengungsian di Sentani. “Masyarakat kita (warga Minang) pun sempat makan siang dengan Pak Wagub dan berdialog menceritakan kondisi dan keinginan mereka masing-masing,” jelasnya.
Ia menambahkan, direncanakan hari ini sekitar pukul 07.00 WIT Wagub akan terbang ke Wamena untuk melihat kondisi masyarakat Sumbar yang masih bertahan di posko pengungsian sementara di Makodim dan Mapolres Wamena. “Hingga saat ini masih ada sekitar kurang lebih 400 sampai 450 masyarakat kita di Wamena. Namun tadi (kemarin, red) sekitar 40 orang sudah pulang ke Sumbar dengan berangkat sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Zulhendri menyebutkan, kondisi di Papua dan Wamena secara khusus sudah berangsur kondusif. Masyarakat Sumbar juga dalam keadaan aman di tempat pengungsian sementara. Terkait permintaan masyarakat kepada Wagub Sumbar, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pengurus IKM Papua untuk mendata mana saja yang ingin tetap tinggal dan mana saja yang ingin dipulangkan ke Sumbar.
“Mudah-mudahan dengan kedatangan Wagub Sumbar ke Papua bisa sedikit menghibur masyarakat kita di sini. Dan juga kami berharap agar semua ini bisa selasai dengan aman dan damai,” harapnya.(cr30/jpg)