MAKKAH (RIAUPOS.CO) - Musim haji telah selesai dan jamaah haji sudah bersiap kembali ke Tanah Air. Bahkan sebagian koper jamaah sudah ditimbang dan masuk pemeriksaan sekuriti bandara dan Bea Cukai Arab Saudi.
Untuk itu diingatkan kepada jamaah agar menghindari barang-barang yang terlarang. Salah satunya adalah air zamzam. Sebab, masing-masing jamaah akan mendapatkan jatah zamzam setiba di Indonesia.
“Petugas akan melakukan pengecekan dengan ketat. Sudah banyak yang kopernya dibongkar karena membawa zamzam,” ujar Ketua Kloter 07 Bth asal Pekanbaru, Fuadi Ahmad, Selasa (28/8).
JH Kloter 07 Bth sendiri dijadwalkan akan terbang ke Indonesia pada Selasa (4/9) pekan depan. Koper besar dijadwalkan akan ditimbang dan diantar ke bandara pada Ahad (2/9). Beberapa kloter asal Riau lainnya dijadwalkan berangkat lebih dahulu.
Selain zamzam, benda cair lainnya dalam jumlah tertentu juga dilarang masuk ke pesawat. Termasuk minyak zaitun, parfum, yang memiliki kemasan di atas 100 ml. Ketentuan ini sudah menjadi aturan penerbangan internasional. Berat koper besar juga harus diperhatikan, tak boleh lebih dari 32 kg. Biasanya, karena bersemangat membeli oleh-oleh, banyak yang mengabaikan pembelian sehingga melebihi batas berat maksimal.
“Tidak boleh ada tas lain selain tas yang diberikan maskapai, yakni koper besar, tas tenteng, dan tas dokumen,” ujarnya.
Satu hal lagi yang menjadi perhatian adalah soal tali rajutan. Saat keberangkatan, jamaah dianjurkan menggunakan tali rajutan agar koper besar tidak berhamburan saat dibawa pekerja yang biasanya main lempar saja. Tapi saat kembali ke Indonesia, terdapat aturan tidak diperbolehkan menggunakan tali rajutan. Sebab, petugas akan sulit membongkarnya jika ada benda terlarang di dalam tas tersebut. Kondisi ini tentu saja dikeluhkan jamaah. Sebab, tas besar yang diberikan maskapai Saudi Arabian Airline dinilai rapuh dan mudah sekali terbongkar jika tak ditambah ikatan, khususnya tali rajutan.
“Sampai sejauh ini tidak boleh pakai tali rajutan. Bahkan kloter lainnya tak diangkut tas mereka jika masih ada tali rajutannya. Mungkin bisa disiasati dengan mengikat pakai tali lain,” ujarnya.
Dari beberapa kloter yang sudah dilakukan pemeriksaan, masih banyak jamaah yang mencoba membawa zamzam dan benda terlarang lainnya. Tas-tas itu pun dibongkar petugas. Pembongkaran tas juga dilakukan pada benda-benda yang dilarang lainnya seperti yang mengandung bahan bakar, gas, dan bentuk cairan lainnya.
Sementara itu, seorang jamaah haji Riau dari Kloter 02 Bth kembali wafat, Selasa (28/8). Dia adalah Suhartina yang tergabung dalam rombongan 1 regu 4 Kloter 02 Bth asal Pekanbaru. Almarhumah yang masih berusia 49 tahun ini wafat akibat terserang stroke dan sempat dirawat di RSAS Makkah. Tapi nyawanya tak tertolong.(muh)