ANTISIPASI DAMPAK WABAH CORONA

Karantina Jabodetabek, Tunggu Hasil Rakor Luhut

Nasional | Minggu, 29 Maret 2020 - 23:48 WIB

Karantina Jabodetabek, Tunggu Hasil Rakor Luhut
Plt Menteri Perhubungan Luhut Binsar Panjaitan bakal memimpin rapat soal karantina Jabodetabek terkait Covid-19. (DOK JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah akan segera memutuskan soal wacana karantina wilayah pada Senin (30/3) besok. Keputusan penutupan akses utama wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) ditempuh melalui rapat koordinasi yang dilakukan oleh Plt Menteri Perhubungan Luhut Binsar Panjaitan.

"Pak Luhut Senin mau rapat. Apakah nanti akan dikurangi angkutan umumnya dan sebagainya. Nanti menunggu rapat Senin," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat dikonfirmasi, Ahad (29/3).


Terlebih, jika melihat peta sebaran wilayah virus corona atau Covid-19, Pulau Jawa masuk ke dalam zona merah. Artinya, sebaran Covid-19 sangat rentan di Pulau Jawa. Karena itu, tak menutup kemungkinan akan melakukan karantina wilayah.

"Namun, hal itu tergantung hasil rapat koordinasi antara Plt Menhub Luhut Panjaitan dengan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju. Saya menunggu arahan lebih lanjut dari beliau (Plt Menhub)," ucap Budi.

Polda Metro Jaya pun tengah menyiapkan upaya penutupan akses keluar masuk Ibu Kota Jakarta di tengah mewabahnya virus korona. Hal ini diketahui dengan beredarnya telegram Kapolda Metro Jaya Nomor STR/414/III/OPS.2./2020 tertanggal 28 Maret 2020 tentang penutupan jalur tol yang keluar maupun masuk ke Jakarta, ditegaskan hal itu hanya melakukan simulasi.

"Jadi kita latihan simulasi situasi sekarang ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dikonfirmasi, Ahad (29/3).

Yusri juga menegaskan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memutuskan untuk menutup wilayah atau lockdown dalam skala provinsi. Hingga kini, Pemprov DKI, lanjut Yusri, masih menerapkan phsyical distancing.

"Sekarang situasi Jakarta masih social distancing, physical distancing, tidak ada karantina wilayah atau lockdown. Tapi, kita harus tetap latihan. Apapun yang terjadi kita sudah latihan," ucap Yusri.

Sementara itu, perintah rekayasa arus lalu lintas bertujuan untuk mengetahui situasi keramaian lalu lintas di masing-masing wilayah hukum Polda Metro Jaya sehingga memudahkan untuk mengerahkan personel pengamanan.

"Mau latihan, jadi minta data dulu. Belum ada perintah namanya penutupan. Kita mau tahu jalur-jalur mana dari masing-masing Polres," tukas Yusri.

Untuk diketahui secara nasional, hingga Ahad (29/3) tercatat 1.285 orang terinfeksi Covid-19. Hal ini mengalani penambahan sebanyak 130  kasus baru.

Untuk pasien yang dinyatakan sembuh ada 5 orang, sehingga total 64 orang telah dinyatakan sembuh. Kemudian, untuk meninggal dunia bertambah 12 orang, sehingga total 114 orang telah meninggal.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook