Rumah Potong Hewan (RPH) Pekanbaru di Jalan Cipta Karya ujung, Kecamatan Tuah Madani perlu perbaikan di beberapa sisi, khususnya kandang karantina sapi.
Laporan JOKO SUSILO, Tuah Madani
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PINTU ampang-ampang yang dibuat dari rangkaian pipa besi terbuka lebar. Biasanya pintu palangnya itu tertutup dan terkunci gembok. Senin (12/6), Riau Pos masuk ke dalam melalui pintu masuk yang berdekatan dengan gedung RPH yang posisinya tidak jauh dari Jalan Cipta Karya.
Halaman gedung itu terlihat asri, ditumbuhi berbagai tanaman besar. Seperti pohon matoa dan akasia.
Pohonnya sudah menjulang tinggi sekali. Barangkali sudah ada puluhan tahun lamanya ditanam di sekitar RPH.
Tidak jauh dari pintu masuk terlihat satu orang yang sedang sibuk menyekop sampah sisa gabah di jalan masuk rumah potong tersebut. Gabah padi itu biasanya dibawa truk saat memuat sapi-sapi dari luar Pekanbaru untuk dimasukkan di kandang karantina yang ada di dalam rumah potong hewan.
"Lagi nyekop sampah gabah. Ada apa dan mau kemana?" tanya lelaki yang tak bersedia sebutkan namanya itu sambil terus sibuk dengan pekerjaanya. Ia memasukan sampah gabah padi ke dalam bak kendaraan roda tiga yang diparkir di tepian jalan dalam rumah potong.
Riau Pos terus masuk lebih dalam di rumah potong hewan itu. Beberapa ekor sapi terlihat ada di dalam kandang karantina RPH tersebut. Ukuran sapi-sapi itu cukup besar-besar. Kondisi kandang sapi itu terlihat memprihatinkan.
Banyak kotoran sapi di lantai kandang yang belum dibersihkan hingga menyebarkan bau tak sedap. Kandang karantina RPH milik Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru itu terlihat kurang bersih.
Sapi-sapi itu ditempatkan di beberapa kandang. Terpisah, tidak satu tempat. Ada sekitar enam kandang karantina yang sebagian sudah ada sapi. Sebagian kandang yang lain masih kosong. Semua kandang-kandang yang ada di RPH tersebut, kondisinya rusak parah pada bagian atapnya. Atap seng kandang sudah berkarat dan berlubang-lubang, bahkan ada atap seng yang terkelupas meninggalkan lubang yang cukup lebar.
Kandang sapi itu seperti kurang mendapatkan perawatan. Di beberapa sudut area rumah potong itu, banyak ditumbuhi semak belukar, sampah dedauan berserakan dibagian depan dan samping kanan bagunan RPH. Rumput di sekitar kandang juga terlihat tumbuh subur.
"Kandang-kandang sapi di rumah potong hewan sini sudah memprihatinkan, rusak atapnya, kotor dan menimbulkan bau tak sedap. Mengganggu juga sih, karena rumah potong ini di sekitarnya sudah padat penduduknya," ungkap Indra, warga Jalan Cipta Karya ujung.
Di area rumah potong hewan tersebut juga ada hamparan lahan yang difungsikan menjadi lapangan bola kaki yang kerap terendam air saat musim hujan. Biasanya banyak warga sekitar yang sekadar latihan bola di lapangan itu saat lapangan tidak terendam air hujan.
Untuk tempat penyembelihan sapi-sapi itu dilakukan di dalam gedung yang ada di rumah potong tersebut. Gedung itu berada tidak jauh dari kandang sapinya.
"Kalau untuk kandang karantinanya memang kondisinya sudah seperti itu. Namun untuk tempat penyembelihan sapi ada tempatnya sendiri. Di dalam gedung yang bersih dan higienis," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru drh H Muhammad Firdaus MSi kepada Riau Pos saat dikonfirmasi, Senin (12/6).
Dia menyebutkan, pihaknya sudah mengusulkan untuk anggaran perbaikan kandang karantina tersebut namun belum terealisasi sampai sekarang. "Sudah diusulkan di Pemko Pekanbaru namun belum teralisasi, anggarannya belum ada untuk perbaiki kandang karantina," ujarnya sambil menjelaskan sebanyak 18-20 ekor sapi disembelih di RPH setiap harinya.(bersambung)