PERAIRAN LAUT TANJUNG KELISE

Kapal WNI Karam, 13 Orang Tewas

Nasional | Rabu, 27 Januari 2016 - 11:43 WIB

JAKARTA  (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 13 jenazah diduga warga negara Indonesia (WNI) ditemukan di perairan laut Tanjung Kelise, Sungai Tengah, Bandar Penawar Kota Tinggi, Johor, Malaysia, Selasa (26/1). Seluruh jenazah diketahui berada di sekitar lokasi kapal nelayan yang karam di perairan tersebut.

Taufiqur Rijal, Konsul Jenderal Indonesia untuk Johor Bahru menyampaikan, jenazah diduga WNI itu terdeteksi oleh tim SAR Malaysia pada pukul 07.30 waktu setempat. Korban terdiri dari 9 perempuan dan 4 pria dewasa. Seluruhnya ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Baca Juga :Kisah Pilu Tiga Bulan Serangan Israel ke Gaza, 20 Ribuan Warga Palestina Tewas

”Kami dikabari sekitar pukul 10.00 oleh pihak berwajib. Mereka menghubungi kita karena menduga korban adalah warga Indonesia,” ungkap Rijal saat dikonfirmasi, kemarin (26/1). Dugaan korban berkewarganegaraan Indonesia muncul ketika melihat arah datangnya kapal. Menurut laporan sementara otoritas Malaysia, kapal datang dari salah satu pulau di Indonesia yang bisa ditempuh dalam waktu 90 menit dari Johor Bahru.

Dugaan itu semakin menguat saat ditemukannya 16 identitas dengan kewarganegaraan Indonesia. Keenam belas identitas itu terdiri dari 10 paspor, 3 Kartu Tanda Penduduk, 2 Surat Izin Mengemudi dan 1 kartu anggota pramuka. ”Tim anggota Satgas Perlindungan yang kami kirim untuk memastikan sempat melihat temuan identitas ini,” tuturnya.

Meski demikian, lanjut dia, belum bisa dipastikan bila seluruh identitas tersebut milik dari 13 jenazah yang ditemukan. Sebab, hingga saat ini proses identifikasi para korban masih berlangsung di Rumah Sakit (Rs) Sultan Ismail, Pandan, Johor Bahru.

Tapi, temuan ini tentu tak bisa disepelekan. Temuan identitas tersebut sekaligus membuka kemungkinan adanya korban lainnya. Diakui Rijal, hal itu bisa saja terjadi, mengingat kapasitas kapal yang bisa memuat sebanyak 25-30 orang. ”Karenanya, kami meminta tim SAR Malaysia untuk terus melakukan pemantuan dan pencarian,” ujarnya.

Menurutnya, hingga saat ini, pihak berwajib masih terus melakukan penyidikan terkait musibah yang terjadi. Dari dugaan sementara, kapal tenggelam akibat pukulan ombak di perairan laut Tanjung Kelise. Sebab, dari laporan, disebutkan bila kondisi cuaca di laut sedang buruk. Ombak mencapai ketinggian 3 meter.

Kapal yang hanya berukuran kecil pun langsung terbalik begitu mendapat hantaman keras ombak. Kapal diperkirakan membawa para WNI ini menyeberang ke Malaysia pada malam hari. Karena, dari kondisi jenazah yang ditemukan, waktu kematian diperkiraan tak terlalu lama dari waktu ditemukan. ”Kapal diduga masuk ke Malaysia secara ilegal. Status para korban juga diperkirakan demikian,” tuturnya.

Disinggung soal pemulangan para jenazah, Rijal menuturkan, pihaknya masih fokus untuk proses identifikasi dan pencarian korban lainnya. Untuk pemulangan, diagendakan setelah identitas korban dan pihak keluarga korban di Indonesia sudah diinformasikan soal musibah ini.(mia/agm/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook