JCH Riau Disambut Suhu 40°C

Nasional | Jumat, 26 Mei 2023 - 11:59 WIB

JCH Riau Disambut Suhu 40°C
Pj Bupati Kampar Muhammad Firdaus didampingi Asisten I Sekdaprov Riau Masrul Kasmy menyalami seorang JCH Kampar, Kamis (25/5/2023). (DISKOMINFO KAMPAR UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jemaah calon haji (JCH) Riau Kloter 2 BTH/1 EHA Riau yakni JCH asal Pekanbaru telah tiba di Madinah, Kamis (25/5). Dilaporkan bahwa jemaah dalam kondisi sehat meski cuaca berbeda yakni 40 °C (derajat celcius).

JCH asal Riau yang pertama kali mendarat di Tanah Suci ini menginap tak jauh dari masjid yakni hanya berjarak 50 meter. “Walaupun suhu di Madinah 40 derajat celcius, Alhamdulillah kondisi jemaah sehat," ujar Kepala Kemenag Pekanbaru, Syahrul Mauludi, Kamis (25/5).


Dikatakan Syahrul, JCH Riau akan melaksanakan kegiatan-kegiatan Arbain. “Selama sembilan hari di Madinah melaksanakan arbain yaitu salat wajib berjemaah bersama imam di Masjid Nabawi 40 waktu. Kemudian ziarah di makam Rasulullah dan Baqik, Masjid Quba yakni masjid pertama didirikan Nabi Muhammad, dan temat lainnya," ujarnya.

Sementara itu, kemarin Kloter 4 BTH atau 2 EHA Riau berasal dari Kabupaten Kampar dengan jumlah 367 orang bertolak menuju Madinah.  Ya, JCH Kabupaten Kampar sudah diterbangkan menuju Bandara Hang Nadim Batam. Dari Hang Nadim Batam langsung diterbangkankan menuju Madinah.

Hal ini dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar H Fuadi Ahmad SH MAB didampingi Kepala Subbag Tata Usaha H Dirhamsyah MSy, dan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah H Zulfaimar MAP di Embar Haji Antara (EHA) Riau, Kamis (25/5).

Fuadi menjelaskan, JCH Kampar ini,  berangkatkan dari EHA menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pukul 12.30 WIB. Dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menuju Bandara Hang Nadim Batam pukul 14.15 WIB dengan menggunakan dua pesawat Lion Air.

Fuadi menambahkan, JCH ini transit sejenak di Bandara Hang Nadim Batam yang kemudian terbangkan menuju Bandara AMMA Madinah pukul 20.20 WIB.

"In sya Allah, jika tidak ada aral melintang, JCH Kampar Kloter 4 BTH ini akan tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, pada 26 Mei 2023 pukul 02.35 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan nomor flight 5053," jelas Fuadi.

Fuadi menambahkan, untuk JCH Kampar yang tergabung dalam Kloter 7 BTH akan diberangkatkan menuju EHA Riau Jumat (26/5) hari ini. Mereka mulai berkumpul di Islamic Center Bangkinang Kota pada pukul 11.00 WIB.

Kemudian dilanjutkan dengan Salat Jumat berjemaah dan usai Salat Jumat langsung dilaksanakan proses pelepasan. "In sya Allah, JCH Kampar Kloter 7 ini akan tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, pada 27 Mei 2023 pukul 22.55 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan nomor flight 5085," jelas Fuadi.

Sementara Pj Bupati Kampar Muhammad Firdaus menyampaikan ucapan selamat kepada JCH yang berangkat memenuhi undangan Allah SWT ke Tanah Suci Makkah. "Semoga selamat pulang dan pergi, serta menjadi haji yang mabrur dan mabruroh," ujarnya.

Firdaus  berpesan agar seluruh JCH untuk  patuh kepada panitia yang sudah ditunjuk selama menjelankan ibadah haji. "Perbanyak ibadah, dan jangan lupa di Tanah Suci itu terus doakan keluarga, kerabat serta Kabupaten Kampar tercinta ini," ujarnya.

Di sisi lain, kasus perdana jemaah wafat pada ibadah haji 1444 H/2023 muncul di hari kedua kedatangan jemaah di Arab Saudi.

Jemaah asal Demak, Jawa Tengah, bernama Suprapto Tarlim Kertowijoyo meninggal dunia di Madinah, Kamis (25/5).

Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Suratman menjelaskan, jemaah yang wafat itu tergabung dalam Kloter 3 Embarkasi Solo (SOC 03). Jemaah berusia 52 tahun tersebut meninggal di Hotel Abraj Taba karena mengalami serangan jantung. Pemakaman dilaksanakan di Baqi. "Almarhum akan dibadalhajikan," katanya.

Suratman menjelaskan, pemerintah menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji. Layanan itu disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria. Dia mengungkapkan, regulasi badal haji ada tiga kelompok.

Pertama, jemaah yang meninggal dunia di asrama haji embarkasi atau embarkasi antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Saudi, atau meninggal dunia di Saudi sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah. Kriteria kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Lalu, ketiga adalah jemaah yang mengalami gangguan jiwa.

Kemenag mengimbau jemaah tidak melakukan transaksi badal haji dengan pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebab, badal haji tersebut tidak dipungut biaya atau gratis. "Ketua kloter wajib melapor kepada PPIH sektor mengenai jemaah haji yang wafat dan memastikan pelaksanaan badal haji," tutur Suratman.

Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Marheandro Susilo mengatakan, pemerintah terus mengimbau para jemaah, khususnya para lansia, untuk tetap disiplin menjaga kesehatan. "Termasuk menghindari aktivitas di luar ruang," ucapnya.

Upaya tersebut penting karena saat ini cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 41 derajat Celsius. Marheandro berpesan bagi jemaah lansia agar tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunah.

Misalnya, jemaah tidak memaksakan diri jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan ikut salat berjemaah di Masjid Nabawi. Jemaah bisa menunaikan salat di pemondokan untuk menghindari kelelahan.

Terkait pemberangkatan, hingga kemarin siang sudah 8.446 jemaah diterbangkan ke Saudi. Mereka tergabung dalam 22 kloter.

Di bagian lain, Kemenag sampai saat ini belum membuka masa pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk kuota tambahan. Direktur Pelayanan Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menyatakan, pihaknya masih menunggu penerbitan keppres biaya haji yang baru.

Seperti diketahui, Indonesia mendapatkan 8.000 tambahan kuota haji. Dari jumlah tersebut, sebagian besar diisi kuota cadangan yang melunasi bipih. Sisanya, sekitar seribu lebih kursi bakal disebar ke seluruh provinsi secara proporsional.(wan/c9/fal/jpg/das)

Laporan JOKO SUSILO dan KAMARUDDIN, Pekanbaru dan Bangkinang









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook