JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Israel melarang warga Palestina melakukan salat di Masjid Al Aqsa yang terletak di Yerusalem, Palestina. Tak ayal, berbagai pihak, termasuk Indonesia, mengecam hal itu.
Menurut Ketua MPR Zulkifli Hasan, dirinya kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh Israel. Terlebih, sampai timbul tiga korban jiwa akibat pelarangan salat di Masjid Al Aqsa.
"Itu perbuatan sangat biadab dan mengutuk keras," katanya saat ditemui di Gedung Bank Bukopin, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Guna mengatasi hal itu, dia meminta pemerintah segera mengajak negara-negara lain yang tergabung sebagai anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk melakukan tindakan strategis.
Hal itu guna menyelesaikan permasalah pelarangan warga Palestina untuk salat di Masjid Al Aqsa.
"Berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah," tuturnya.
Di sisi lain, mengenai kekejaman tentara Israel, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengakui dirinya mendapat kiriman video ulah keji tentara zionis tersebut. Mereka diketahui telah menembak warga Palestina di tempat umum saat unjuk rasa mengenai pelarangan salat itu dilakukan.
Karena itu, Zulkifli menyebut aksi penembakan itu lebih kejam dibandingkan terorisme.
"Karena kalau teroris menyerangnya masih sembunyi-sembunyi, tapi tentara Israel terang-terangan menembak orang," tuntasnya.
Israel diketahui telah menerapkan aturan melarang pria Palestina berusia di bawah 50 tahun untuk salat di Masjid Al Aqsa. Warga Palestina pun protes keras karena hal itu dan melakukan demonstrasi. Namun, aksi demontrasi itu pun semakin memanas, dan akhirnya pasukan Israel menyerang peserta unjuk rasa pada Jumat 21 Juli 2017.
Mereka melepaskan tembakan peluru tajam, gas air mata serta peluru karet ke arah warga yang tidak bersenjata. Akibatnya tiga warga Palestina tewas dalam bentrokan di sekitar Kota Tua Yerusalem itu.(cr2)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama