JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kelompok Yahudi ekstremis disebut mengancam membunuh imam masjid Al Aqsa, Sheikh Ikrima Sabri atas tindakan serangan Hamas di Israel.
Komite Pertahanan Sheikh Imam Ikrima Sabri menyebut kehidupan sang imam berada di bawah ancaman serius karena peningkatan fasisme di masyarakat Israel.
Komite pun menegaskan bakal menaruh perhatian penuh pada ancaman pembunuhan ini untuk memastikan perlindungan Sabri.
Dikutip dari TRT World pada Jumat (13/10), komite juga menekankan bahwa pihaknya bakal meminta otoritas Israel bertanggung jawab atas segala kekerasan pada Sabri.
Mereka turut menyesalkan kebisuan pasukan keamanan Israel atas provokasi oleh kelompok-kelompok dan individu Yahudi fanatik yang mendorong para ekstremis semakin menjadi-jadi.
"Kami mendesak dilakukan penyelidikan segera dan menyeluruh oleh dinas keamanan Israel terhadap mereka yang menghasut pembunuhan dan terorisme," demikian pernyataan dari komite Palestina.
Dalam pernyataan terpisah, Dewan Islam Tertinggi seperti dilansir dari English Sun News, Perwakilan tertinggi Yerusalem yang dipimpin oleh Sheikh Sabri sendiri menyatakan bahwa kampanye yang menargetkan Sabri dengan ancaman pembunuhan telah beredar di media sosial.
Dewan memperingatkan bahwa kehidupan Sabri benar-benar sedang terancam, dan menekankan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas segala kekerasan yang ditujukan kepadanya.
Mereka juga menggarisbawahi bahwa Sabri merupakan tokoh terkemuka Palestina dan menyerukan intervensi mendesak antara negara-negara Arab dan Islam.
Peperangan yang dimulai Hamas sejak Sabtu (7/10) hingga kini masih membuat kondisi perbatasan negara Palestina dan Israel semakin tidak kondusif. Terutama di Jalur Gaza yang sudah diblokir total oleh militan dari Israel.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi