JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas mengerahkan ribuan personel untuk membantu parakorban terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat. Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi pihaknya masih berusaha mencari dan menyelamatkan korban yang masih hidup. Meski, Rabu (23/11) sudah memasuki hari ketiga pasca gempa, dia masih yakin ada korban selamat perlu pertolongan.
Benar saja, kemarin siang seorang anak bernama Azka berhasil diselamatkan oleh Tim SAR Gabungan. "Yang kami selamatkan (lebih dulu,red) adalah orang-orang yang masih bisa ditolong hidup. Itu jadi yang utama dan itu sangat logis," ungkap Henri.
Dia percaya seluruh anak buahnya yang bertugas di Cianjur akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan sebanyak-banyaknya korban. Laporan hingga pukul 17.00 WIB kemarin, Tim SAR Gabungan juga berhasil mengevakuasi beberapa korban meninggal yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Para korban dievakuasi dari beberapa titik terdampak gempa. Di antaranya adalah Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Warungkondang. Henri mengakui bahwa gempa susulan masih terjadi. Namun demikian, intensitas serta kekuatan gempa sudah jauh berkurang bilang dibandingkan dengan hari pertama gempa melanda. Dia pun menegaskan bahwa dirinya sudah menyampaikan kepada seluruh personel Basarnas untuk membuat skala prioritas "Kami memprioritaskan mana yang harus kami tolong lebih dulu," ungkap perwira tinggi dengan tiga bintang di pundak itu.
Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril menyampaikan bahwa kemarin pihaknya membuat 12 tim. Mereka di sebar ke 12 kecamatan terdampak gempa di Cianjur. Mereka bertugas untuk menyisir dan memeriksa semua titik terdampak guncangan lindu bertenaga 5,6 skala richter tersebut. "Apabila menemukan spot atau dugaan dibutuhkan bantuan pencarian dan pertolongan, SRU menginformasikan koordinat kepada Pos SAR Gabungan,” kata dia. Selanjutnya tim dari Pos SAR Gabungan bakal langsung bergerak ke titik tersebut.
Tidak sampai di situ, mereka juga terus berusaha mengakses titik-titik terdampak gempa yang masih belum terjangkau atau terisolir. Basarnas mengakui bahwa sudah ada informasi yang menyebutkan korban gempa tidur satu tenda dengan jenazah. Selain itu, informasi ada korban gempa yang kekurangan bantuan pun sudah sampai kepada Basarnas. Para korban berada di lokasi yang belum bisa dijangkau melalui jalur darat. Sehingga Basarnas mengerahkan satu unit helikopter untuk mengirimkan bantuan. "Droping logistik untuk pengungsi di Desa Talaga, Kecamatan Cugenang menggunakan Helikopter BO-105 Basarnas," beber Jumaril.
Secara keseluruhan kekuatan Basarnas yang digerakkan di Cianjur sebanyak 796 personel. Itu termasuk petugas dari Kantor SAR Bandung, Kantor SAR Cilacap, dan Kantor SAR Semarang. Selain itu Basarnas Special Group juga sudah diturunkan. Sementara peralatan yang digunakan terdiri atas tiga unit truk angkut personel, tiga unit truk rescue, empat unit rescue compartment, tiga unit rescue car double cabin, dua unit motor trail, lima unit palsar ekstrikasi, empat set palsar CSSR, dua set alat komunikasi, tiga set alat evakuasi, satu set GPR, tenda posko, peralatan medis, dan sejumlah peralatan lainnya. (syn/jpg)