Selain itu dalam dua musim terakhir, mereka tidak bisa mengirim jamaah haji khusus. "Penyelenggara umrah dan haji ini kontribusinya cukup besar buat pemerintah. Kami tentunya harus datang ke Pak Menko memberikan masukan dan keluh kesah," jelasnya.
Fuad menyampaikan apresiasi dan dukungan atas kebijakan yang diambil pemerintah. Khususnya kebijakan keringanan pajak untuk penyelenggara travel umrah dan haji khusus. Hampir seluruh travel umrah dan haji khusus tidak memiliki penghasilan utama selama pandemi. Sebagian diantaranya menjalankan bisnis sampingan untuk tetap mendapatkan pemasukan.
Dalam kesempatan itu Fuad juga juga optimistis dalam waktu dekat pengiriman jamaah umrah bisa kembali dibuka. Menurutnya umat Islam di tanah air sudah rindu dengan Masjidilharam. "Ini harapan kami. Semoga dengan dukungan ini akan berjalan dengan baik," jelasnya. Dia juga meminta masyarakat, khususnya calon jamaah umrah tetap tenang menunggu pengumuman resmi dari pemerintah
Pengelola Travel Umrah Diingatkan Vaksin Calon Jamaah
Dinas Kesehatan (Diskes) Riau mengingatkan para pengelola travel umrah di Riau untuk dapat mengarahkan calon jamaahnya untuk melakukan vaksin. Pasalnya, saat ini vaksin menjadi syarat bagi calon jamaah umrah. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir usai melakukan pertemuan dengan para pengelola travel umrah di Dinas Kesehatan Riau, Selasa (16/11).
"Jadi kami ingatkan para pengelola travel umrah untuk mengarahkan calon jamaahnya vaksin. Karena vaksin jadi salah satu syarat masuk ke Arab Saudi," kata Mimi.
Lebih lanjut dikatakannya, karena itu pada pertemuan tersebut, pihaknya juga menegaskan jika pengelola travel umrah merasa kesulitan dalam mendapatkan vaksin. Maka dapat menghubungkan pihak dinas kesehatan terdekat.
"Jadi kami juga mengerahkan kalau ada kesulitan mendapatkan vaksin, bisa menghubungi dinas kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat. Ini juga dalam rangka meningkatkan capaian vaksinasi," ujarnya.
Saat ditanyakan kapan ada calon jamaah umrah yang berangkat dari Riau, Mimi mengatakan hal tersebut bukanlah kewenangan pihaknya. Karena saat pertemuan itu, pihaknya hanya mengingatkan terkait vaksinasi.
"Kalau untuk jadwal keberangkatan mungkin bisa ditanya ke kementerian agama, kami hanya mengingatkan terkait vaksinasi saja," sebutnya.
Sementara itu, untuk update pasien Covid-19 di Riau per Selasa (16/11) bertambah dua orang. Dengan penambahan dua pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.158 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah empat pasien, sehingga total 124.011 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar baiknya, tidak terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau masih sebanyak 4.115 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 10 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 22 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan baik dirumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 32 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 251 orang dan yang isolasi dirumah sakit 32 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 151.617 meninggal dunia 494 orang. Mimi juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya. (sol/dee/wan/ted)
Laporan JPG, Jakarta