Waspadai Lonjakan Tiket Pesawat Jelang Idulfitri

Nasional | Rabu, 24 April 2019 - 12:47 WIB

Waspadai Lonjakan Tiket Pesawat Jelang Idulfitri
BOARDING: Penumpang melakukan boarding di bandara, beberapa waktu lalu. Maskapai penerbangan diharapkan segera menurunkan tiket pesawat supaya tekanan inflasi dari angkutan udara tetap terjaga. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Inflasi terpantau masih cukup rendah kendati Ramadan yang jatuh pada Mei kian dekat. Pada pekan ketiga April, Bank Indonesia (BI) menyebutkan, inflasi secara bulanan 0,31 persen, sedangkan secara tahunan 2,7 persen. Namun, ada satu hal yang patut diwaspadai, yaitu inflasi tarif angkutan udara.

Sejak awal 2019, kenaikan harga tiket pesawat turut andil pada inflasi.Setiap tahun, permintaan dan harga tiket pesawat selalu naik menjelang Idulfitri. Sampai saat ini, meski low season, harga tiket pesawat masih mahal. Jika pada Idulfitri harga tiket pesawat kembali naik, dampaknya terhadap inflasi akan semakin terasa.

Baca Juga :Sopir Bus Dites Urine

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, pihaknya berjanji membahas masalah tersebut dengan Kemenko Perekonomian dan segenap Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN). ’’Menjelang Ramadan dan Idulfitri, harga tiket pesawat selalu naik. Kepada masyarakat, untuk sementara, kami mengimbau agar membeli tiket pesawat sejak jauh-jauh hari,’’ tuturnya, kemarin (23/4).

Di luar tarif tiket pesawat dan transportasi lainnya, harga-harga diramal tetap terkendali dan rendah selama Ramadan, bahkan sampai akhir tahun. Ketersediaan dan pasokan barang sejak Ramadan dan Idulfitri tahun lalu sampai tahun ini diprediksi terjaga. ’’Harga-harga pangan sangat terjangkau, bahkan sejumlah harga bahan pangan mengalami deflasi,’’ ujar Perry.

Komponen harga bahan pangan menjadi krusial karena pengaruhnya terhadap inflasi mencapai 20 persen. Terlebih, permintaan pada Ramadan dan Idulfitri biasanya selalu meningkat. Namun, sejak tahun lalu, inflasi pada Ramadan dan Idulfitri justru rendah. Hingga akhir tahun ini, dia memperkirakan inflasi secara keseluruhan akan rendah di bawah 3,5 persen secara year-on-year (YoY).

Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajaran kabinet agar memberi perhatian khusus terhadap inflasi. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi awal agar tak terjadi gejolak harga yang terlalu tinggi. ’’Mendekati bulan puasa dan hari raya, instruksi untuk jajaran kabinet adalah menyiapkan ketersediaan pangan dan transportasi sehingga tercipta suasana yang positif sampai Idulfitri,’’ ucap menteri yang kerap disapa Ani tersebut.(rin/c22/oki/jpg)

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook