Sinopsis Film Hamka dan Siti Raham Vol 2 yang Kisahkan Hubungan Buya Hamka dengan Sang Kekasih

Hiburan | Minggu, 26 November 2023 - 04:01 WIB

Sinopsis Film Hamka dan Siti Raham Vol 2 yang Kisahkan Hubungan Buya Hamka dengan Sang Kekasih
Poster Film Hamka & Siti Raham (Vol. 2). (INSTAGRAM @BUYAHAMKAMOVIE)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kisah hidup Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal Buya Hamka diangkat sebuah film biopik berjudul Hamka dan Siti Raham Vol 2. Film Hamka dan Siti Raham Vol 2 yang disutradarai Fajar Bustomi ini menceritakan bagaimana hubungan Buya Hamka dengan Siti Raham.

Film ini juga menyajikan bagaimana perjuangan Siti Raham mendukung perjuangan penulis novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Kesabaran dan kesetiaan Siti Raham makin teruji saat Buya Hamka dituduh melawan pemerintah.


Ia kerap menyembunyikan air matanya untuk terus mengobarkan semangat hidup Buya Hamka.

“Trailer ini juga terlihat bagaimana suka, duka, pahit, dan manisnya hubungan Buya Hamka dan Siti Raham,” ucap Fajar Bustomi.

Siti Rahman dengan ketulusan hatinya terus mendukung sang suami saat Hamka putus asa sebab hidup dalam penjara. Dalam trailernya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama ini dikisahkan mengimami salat jenazah Soekarno.

“Pertama kali melihat trailernya itu saya sampai terbawa perasaan, air mata sampai keluar. Saya benar-benar tersentuh. Saya merasa antara lagu dengan trailernya seperti saling menguatkan,” ucap vokalis Band Padi, Fadly yang turut menyanyikan soundtrack film Hamka dan Siti Raham Vol 2, ‘Cinta Untukmu’ bersama Dewa Budjana dan Putri Ariani. Film Hamka dan Siti Raham Vol 2 akan tayang pada 21 Desember 2023 di bioskop ini diperankan oleh Vino G Bastian, Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, Anjasmara, Reza Rahadian, Ayu Laksmi, Desy Ratnasari, Rifnu Wikana, Mathias Muchus, Reybong, Marthino Lio, dan Mawar De Jongh.

Sosok Buya Hamka dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah kelahiran Desa Tanah Sirah, sebuah desa di tepi Danau Maninjau, Sumatera Barat. Selain aktif berorganisasi, Buya Hamka juga aktif dalam menghasilkan berbagai karya tulisnya. Ia pernah menjadi seorang jurnalis di berbagai surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah.

Tak hanya itu, ia juga berkarya dalam bidang sastra. Karya sastra yang ditulisnya selain Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, di antaranya berjudul Di Bawah Lindungan Ka'bah, Merantau ke Deli, Ayahku, Menunggu Bedug Berbunyi, Laila Majnun, Di Dalam Lembah Kehidupan, dan Mandi Cahaya di Tanah Suci.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook