JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu membenarkan ada seorang petugas TNI yang meninggal dunia akibat pembacokan di Jayapura, Papua.
Ryamizard mengatakan, berdasarkan dari informasi yang diprolehnya itu, ada oknum yang menyamar sebagai siswa SMA dan kemudian melakukan penyerangan tersebut.
"Itu ada yang menyaru, bukan siswa SMA. Hanya pakai baju SMA," ujar Ryamizard di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/9).
Oleh sebab itu, Ryamizard prihatin dengan insiden penyerangan terhadap aparat TNI tersebut. Ia menambahkan, pemerintah akan terus menangani aksi terjadi di Papua dengan tindakan persuasif.
"Tetap saja dengan hati dingin, tidak panas. Selesaikan dengan baik," tegasnya.
Sekadar informasi, Kapendam Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto mengatakan seorang personel Yonif 751/Raider, Praka Zulkifli, gugur dalam kerusuhan di Waena Expo Jayapura, Papua. Praka Zulkifli gugur terkena bacokan massa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang diangkut dari aula Universitas Cenderawasih (Uncen).
"Demo massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua kembali melakukan penyerangan terhadap aparat. Akibatnya, seorang prajurit Yonif 751/Raider, Praka Zulkifli, yang sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi kendaraan dinas truk pengangkut pasukan menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan oleh massa AMP," ujar Eko.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi