TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Dari 89 jalur yang masuk hari kedua pada Selasa (23/8), satu jalur akan mendapatkan undian bye (menang otomatis) untuk lolos hari ketiga. Puluhan jalur ini akan berebut satu bye saat pencabutan undian yang dilaksanakan di Balai Narosa, Selasa (23/8) pagi.
Ketua Gelanggang Pacu Jalur Tradisional, Bamba Rianto mengatakan, dari hasil pacuan hari pertama sebanyak 187 jalur, telah menyisakan 89 jalur yang akan tampil di hari kedua, hari ini.
"Iya. Jalur yang masuk hari kedua ini sebanyak 89 jalur. Nah, 89 jalur ini akan diadu. Nanti akan ada satu yang menang bye. Setiap jalur yang menang bye berarti sudah memastikan menang ke hari ketiga tanpa berpacu," ujar Bamba Rianto, Senin (22/8).
Bamba Rianto menambahkan, perwakilan 89 jalur akan ditentukan nasibnya setelah pencabutan undian. Artinya, lanjut Bamba Rianto, pada hari kedua ini akan dihilirkan sebanyak 44 kali hilir, ditambah jalur pemenang bye satu jalur.
"Hari kedua jelas lebih ketat dibanding hari pertama. Sebab, jalur-jalur yang masuk hari kedua kecepatanya berimbang. Ini akan menjadi tontonan menarik bagi ratusan ribu penonton yang memadati Tepian Narosa Telukkuantan," kata Bamba Rianto.
Bamba membeberkan, jalur-jalur kandidat juara masih melenggang masuk hari kedua. Sebut saja jalur, Bintang Emas Cahaya Intan PBK, Sang Ratu Helmina, Palimo Olang Putie, Singa Kuantan, Toduang Biso Rimbo Piako, Langkah Siluman Buayo Danou, Pahlawan Kuantan, Limbago Sati.
Ada lagi jalur Untuang Sakato, Singa Ngarai, Siposan Rimbo dan jalur-jalur dari Kabupaten Indragiri Hulu. Seperti diketahui, jalur-jalur dari Kabupaten Indragiri Hulu merupakan langganan juara pada tahun 1990-an hingga tahun 2003.
"Di Tepian Narosa Telukkuantan selama ini memang kadang tidak bisa ditebak, jalur mana yang akan mendapat juara. Selalu ada kejutan. Ini yang membuat perpacuan di Tepian Narosa menjadi seru," kata Bamba Rianto.
Hal yang sama juga disampaikan pengamat Pacu Jalur, Darwis. Menurut Darwis, seluruh kekuatan jalur-jalur saat ini berada di Telukkuantan. Pemenang hilir, tengah dan bagian hulu akan bertemu. "Kalau selama ini, pacu jalur rayon tidak diikuti oleh semua jalur. Sehingga kita tidak bisa menebak, kecepatan jalur hulu, tengah dan hilir tidak bisa dibandingkan," kata Darwis.
Namun demikian, sebgai pertimbangan, jalur Untuang Sakato dalam dua kali perpacuan berhasil menggondol juara. Sedangkan perpacuan di bagian Hulu, pemenangnya selalu berganti. "Ya, kita tunggu saja hari ke empat nanti. Di situ sudah bisa kita menerka jalur mana yang kecepatanya paling laju. Apakah jalur bagian tengah hilir atau jalur bagian hulu," kata Darwis.(yas)