TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Gebyar Festival Pacu Jalur Tradisional 2023 di Tepian Narosa Telukkuantan, Kuantan Singingi (Kuansing) dimulai, Rabu (23/8) hari ini. Di hari pertama, sebanyak 60 jalur (perahu) mulai berpacu (bersaing) untuk bisa lolos ke babak selanjutnya.
Namun, hingga kemarin belum ada kepastian siapa pejabat kehormatan yang akan membuka helat tahunan paling akbar di Kabupaten Kuansing ini. Tapi, tamu kebudayaan dari tiga negara tetangga yakni Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam memastikan hadir.
Panitia Pacu Jalur Tradisional 2023 sudah menyiapkan transportasi bagi tamu tiga negara tetangga itu. “Hari ini (kemarin, red), tamu-tamu kita dari tiga negara tetangga sampai ke Kota Telukkuantan,” ujar Bupati Kuansing Suhardiman Amby didampingi Ketua Umum Pacu Jalur Tradisional 2023 Aherson, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kuansing Azhar, Selasa (22/8).
Suhardiman menyebutkan, tamu negara tetangga tersebut sebanyak 22 orang. Sambutan yang baik dan ramah akan diberikan. “Kalau mereka merasa aman dan nyaman, tentu tahun depan mereka akan datang kembali ke Kuansing. Dan mereka akan bercerita tentang tradisi dan budaya pacu jalur ini di negara mereka masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pacu Jalur Aherson menambahkan, mayoritas tamu dari negara tetangga tersebut merupakan pelaku usaha dan pebisnis yang ada di negaranya. “Paling banyak berasal dari Malaysia,” ujar Aherson.
Sambutan masyarakat Kuansing terhadap para turis dan tamu akan sangat berpengaruh pada pandangan wisatawan mancanegara terhadap tradisi pacu jalur ini. Karena itu, masyarakat Kuansing sebagai tuan rumah harus memberikan sambutan yang baik. “Mulai besok (hari ini, red), semua orang di Riau dan luar Riau, bahkan negara tetangga akan tertuju perhatiannya ke Kuansing, ke pacu jalur, “ papar Suhardiman.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada pengunjung yang datang, Suhardiman meminta pada pasukan gabungan pengamanan melakukan tugasnya dengan baik dan mengantisipasi setiap potensi gangguan keamanan. ‘’Jaga turis yang datang, jaga para tamu yang datang sehingga mereka merasa nyaman di Kuansing,’’ ujarnya.
Menurutnya, yang datang ke Kuansing bisa mencapai puluhan ribu orang, bahkan mungkin lebih dari sejuta. Mereka tentu tidak hanya untuk menyaksikan pacu jalur, tapi juga ingin menginap, melihat produk UMKM, dan menikmati potensi pariwisata lain yang dimiliki Kuansing. Kehadiran mereka diharapkan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat Kuansing.
Suhardiman mengingatkan satuan pasukan pengamanan pacu jalur untuk kompak di bawah komando Kapolres Kuansing. Dia juga meminta tidak ada spanduk dan baliho bernuansa politik dari calon legistalif maupun partai politik di kawasan pacu jalur, sekali pun itu dari partai politik yang dipimpinnya.
Suhardiman yakin dan optimis, sebagai negeri yang beradat dan berbudaya, semua komponen masyarakat Kuansing akan ikut andil menjaga dan menyukseskan Pacu Jalur 2023 ini.
Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito mengatakan, sebanyak 380 personel gabungan disiapkan untuk pengamanan pacu jalur. Semuanya disebar di titik kerawanan yang sudah dipetakan. Selain itu, untuk memberikan kelancaran arus lalu lintas, Polres Kuansing bersama Dinas Perhubungan dan instansi terkait telah melakukan rekayasa lalu lintas. “Ada 35 titik rekayasa lalu lintas yang kita lakukan,” katanya.
Di kawasan Sungai Kuantan, sudah disiapkan 10 regu dengan 10 boat karet ditambah boat kayu dari panitia. Mereka ditempatkan di setiap pancang arena pacu, masing-masing dua boat . Mereka akan memantau dan memberikan pertolongan pada anak pacu yang terjatuh ke Sungai Kuantan. “Mudah-mudahan semua berjalan aman dan lancar, “ tambah Pangucap.
Kesuksesan, keamanan dan kenyamanan tidak saja tergantung pada tim pengamanan, tetapi seluruh masyarakat Kuansing hingga peserta jalur yang berpacu. Pemkab dan Panitia Pacu Jalur 2023, menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan dan kesenian untuk menyambut para tamu yang datang seperti Pacu Jalur Expo yang diisi oleh para pelaku UMKM maupun kesenian tradisional Randai Kuansing dan kesenian dari suku bangsa yang berada di Kuansing.(dac)