Satgas Karhutla Perketat Pengawasan Titik Api

Nasional | Senin, 23 Juli 2018 - 12:30 WIB

Satgas Karhutla Perketat Pengawasan Titik Api
Kadivhumas Polri, Irjen Setyo Wasisto.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ajang internasional Asian Games kian dekat. Langkah untuk mempersiapkan pergelaran itu terus dimatangkan. Salah satunya, dengan mencegah kemungkinan adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang bisa jadi asapnya mengganggu pertan­dingan. Karena itu Satgas Karhutla Polri meningkatkan pengawasan titik api.

Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan, telah ada instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada semua Kapolda untuk mengantisipasi karhutla. Khususnya, menyangkut Asian Games. ”Kalau sampai ada asap mengganggu, tidak bagus untuk atlet. Apalagi, penerbangan juga bisa terganggu,” ujarnya.

Baca Juga :Siaga Darurat Karhutla Riau Dicabut

Karena itu, saat ini Satgas Karhutla meningkatkan pengawasan titik api. Salah satunya dengan memantau titik api melalui alat canggih. ”Satgas ini bisa pantau, titiknya di mana saja,” terang jenderal berbintang dua tersebut.

Menurutnya, begitu ada titik api, Satgas Karhutla akan langsung beraksi. Berkoordinasi dengan Polda yang terdekat untuk memadamkannya. ”Tidak boleh menunggu hingga besar, susah untuk dipadamkan,” terangnya.

Setiap Polda yang rawan kebakaran juga telah memiliki prosedur tetap. Dia menuturkan, semuanya siap bergerak mengatasi kebakaran. ”Dilihat juga sebabnya kebakaran ini,” ujarnya.

Bila kebakaran ini murni karena cuaca yang panas, tentunya tidak akan ada proses hukum. Namun, bila ternyata ulah manusia atau malah ada sabotase tertentu. ”Pasti kami akan tindak,” papar mantan Wakabaintelkam tersebut.

Dia berharap masyarakat di sekitar hutan juga bekerja sama untuk tidak melakukan pembakaran dalam membuka lahan. ”Kalau ada yang membakar bisa dilaporkan,” jelasnya.

Kebakaran hutan hampir menjadi momok tiap tahun di Indonesia. Beberapa tahun lalu, bahkan asap kebakaran hutan itu sampai ke Singapura dan Malaysia. Hingga mengganggu penerbangan sekaligus transportasi di negara tersebut. Namun, belakangan sudah tidak terjadi kebakaran hutan yang asapnya sampai ke negara tetangga.(idr/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook