Bakal Naik, Ini Perjalanan Harga Pertalite dari Pertama Kali Launching

Nasional | Senin, 22 Agustus 2022 - 21:00 WIB

Bakal Naik, Ini Perjalanan Harga Pertalite dari Pertama Kali Launching
Ilustrasi BBM jenis Pertalite di salah satu SPBU Pertamina. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah berencana mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada pekan ini. Hal tersebut seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kuliah umum di Universitas Hasanudin, Makassar, Jumat (19/8/2022).

Luhut menyebut, hal itu dilakukan guna merespons tingginya harga minyak mentah global dan tingginya beban subsidi terhadap APBN.


“Mungkin Minggu depan (pekan ini) Presiden akan umumkan mengenai apa bagaimana mengenai kenaikan harga ini. Presiden sudah indikasikan tidak mungkin kita pertahankan,” ujar Luhut, Jumat (19/8/2022).

Penting diketahui, bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite diluncurkan pertama kali pada 24 Juli 2015. Sejak pertama kali diluncurkan di era Jokowi, harga Pertalite sempat mengalami perubahan. Tak melulu naik, ternyata Pertalite pernah tercatat mengalami penurunan harga.

 

Berikut perjalanan harga Pertalite selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi:

 

2016

Harga Pertalite di Pulau Jawa dan Bali per 15 Agustus 2016 sebesar Rp 6.900 per liter. Sementara di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua sebesar Rp7.100. Sedangkan di Riau dan Batam sebesar Rp7.300.

 

 2017

Pada tahun 2017, harga Pertalite mengalami dua kali kenaikan, yakni pada April dan November. Per 22 April 2017, harga Pertalite di Pulau Jawa, Bali dan sebagian Pulau Sumatera sebesar Rp7.400 per liter. Lalu di Kalimantan, Sulawesi, Jambi, Lampung, Sumsel, dan Papua sebesar Rp7.600. Sementara di Kepulauan Riau, Riau, dan Batam sebesar Rp7.800 per liter.

Sedangkan per 17 November 2017, harga Pertalite di Pulau Jawa dan Bali naik Rp100 menjadi Rp7.500 per liter. Lalu di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Lampung, Bangka Belitung dan Jambi sebesar Rp7.700 per liter. Kemudian, Kepulauan Riau, Riau, dan Batam sebesar Rp7.900 per liter.

 

 

Di Pulau Jawa dan Bali naik Rp100 menjadi Rp7.500 per liter. Lalu di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Lampung, Bangka Belitung dan Jambi sebesar Rp7.700 per liter. Kemudian, Kepulauan Riau, Riau, dan Batam sebesar Rp7.900 per liter.

 

2018

Pada tahun 2018, Pertamina telah menaikkan harga Pertalite sebanyak dua kali, yakni pada 20 Januari 2018, naik sebesar Rp100 per liter menjadi Rp7.600 per liter. Lalu, pada 24 Maret 2018, harga Pertalite naik masing-masing Rp200 per liter sebesar Rp7.800. Harga tersebut merupakan harga jual di Pulau Jawa dan Bali.

 

2019

Pada 5 Januari 2019, Pertamina kemudian menurunkan harga Pertalite dari Rp7.800 menjadi Rp7.650 per liter di seluruh Pulau Jawa dan Bali.

 

2020

Per 5 Januari 2020, harga Pertalite di Pulau Jawa dan Bali masih sama seperti tahun 2019, yakni sebesar Rp7.650 per liter. Lalu, Kepulauan Riau dan Batam sebesar Rp8.000 per liter. Sedangkan Pulau Sumatera, Maluku, Kalimantan dan Papua harga Pertalite per liter senilai Rp7.850.

 

2021

Pada periode ini harga BBM tidak mengalami perubahan, kecuali di Provinsi Bengkulu karena adanya perubahan kebijakan PBBKB pemerintah daerah Bengkulu dari sebelumnya 5 persen menjadi 10 persen. Harga Pertalite di Bengkulu sebesar Rp 8.000 per liter, sama seperti di Kepulauan Riau dan Kodya Batam.

Sementara di Pulau Jawa dan Bali masih sama seperti tahun 2020, yakni sebesar Rp7.650 per liter. Sedangkan Pulau Sumatera, Maluku, Kalimantan dan Papua harga Pertalite per liter senilai Rp7.850.

 

 2022

Harga Pertalite tahun 2022 masih sama dengan tahun 2019. Hanya saja, per Agustus sinyal kenaikan harga Pertalite mencuat setelah beban subsidi dan kompensasi energi dalam APBN 2022 membengkak hingga Rp502 triliun. Dihimpun dari pemberitaan media, kenaikan harga Pertalite di tahun 2022 diprediksi akan naik sebesar Rp2.350 menjadi Rp 10.000.

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook