LEBIHI KUOTA, 5.218 JCH RIAU LUNASI BIPIH

Pelunasan Tahap 3, Diberangkatkan Gelombang Dua

Nasional | Senin, 22 Mei 2023 - 11:00 WIB

Pelunasan Tahap 3, Diberangkatkan Gelombang Dua
Ilustrasi (DOK.RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) reguler 2023 tahap tiga resmi ditutup, Jumat  (19/5) lalu. Dari data Kementerian Agama (Kemenag) Riau, tercatat total jemaah calon haji (JCH) Riau yang telah  melakukan pelunasan 5.218 jemaah. Jumlah ini melebihi kuota 5.047 untuk Riau yang ditetapkan pemerintah pada musim haji tahun ini.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Riau Dr H Mahyudin MA mengatakan,q JCH reguler yang melakukan pelunasan pada tahap ketiga, nantinya sebagian diberangkatkan pada gelombang kedua. “Kita akan berangkatkan mereka bersama jemaah pada gelombang kedua. Hal ini memberi kesempatan kepada jemaah tersebut untuk melakukan persiapan-persiapan sebelum keberangkatan,” katanya, Ahad (21/5).


Mahyudin menjelaskan, terdapat selisih antara jemaah yang melakukan pelunasan dengan jemaah yang akan diberangkatkan melalui Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau. “Jemaah Riau yang sudah melunasi Bipih melebihi jumlah kuota reguler yang ditetapkan. Di Siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu), terdata sebanyak 5.218 telah melunasi sampai pada akhir pelunasan,” ujarnya.

“Ada kelebihan 171 jemaah dari kuota reguler yang tetapkan untuk Riau. Kelebihan itu merupakan porsi sebagian untuk cadangan yang akan kita berangkatkan. Itu jika ada jemaah reguler yang gagal atau batal berangkat maka jemaah cadangan akan mengisi porsi tersebut,” tambahnya.

Sementara itu, Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Riau, Syahrudin menambahkan, jemaah haji reguler Provinsi Riau yamg melakukan pelunasan mulai nomor porsi 0400024451 sampai nomor porsi 0400087223.

“Sedangkan untuk jemaah cadangan tahap pertama dengan nomor porsi 0400087224 sampai 0400087770. Adalagi yang untuk jemaah cadangan lima persen berada pada nomor porsi 0400087771 sampai 0400088066. Serta cadangan yang ditetaplan pemerintah sebanyak 25 persen berada pada nomor porsi 0400088067 hingga 0400088691,” tuturnya.

70 Markaz Akan Layani 229 Ribu JCH

Segala persiapan terus dimatangkan jelang pemberangkatan JCH gelombang pertama pada Rabu (24/5). Salah satunya, kesiapan maktab/markaz yang bertanggung jawab dalam mempersiapkan layanan akomodasi, transportasi, dan katering, khususnya makanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)  Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, JCH Indonesia gelombang pertama akan mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023. Setelah menjalani ibadah Arbain (salat wajib berjemaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi), mereka akan berangkat ke Makkah. ”Jemaah kloter pertama diperkirakan masuk ke Makkah pada 2 Juni 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi, Ahad (21/3).

Untuk itu, pihaknya terus melakukan pengecekan kesiapan maktab dalam memberikan layanan sebelum jemaah tiba di Makkah nantinya. Maktab sendiri merupakan kantor yang diberi kewenangan Pemerintah Saudi untuk mengurus penyiapan layanan jemaah haji, termasuk asal Indonesia. ”Ada 70 maktab atau markaz yang akan melayani 229 ribu jemaah haji Indonesia. Mereka tergabung dalam Kantor Layanan Asia Tenggara,” jelasnya.

Menurut Subhan, maktab tak hanya berfungsi dalam menyiapkan layanan akomodasi, transportasi, dan konsumsi saja. Maktab juga bertanggung jawab dalam menyimpan paspor jemaah. Nantinya, saat tiba di Makkah, paspor jemaah akan disimpan oleh maktab masing-masing.

Hal ini untuk menghindari insiden paspor hilang saat jemaah sedang melaksanakan rangkaian ibadah haji. Oleh sebab itu, setiap maktab harus menyiapkan tempat khusus untuk memastikan paspor jemaah tersimpan dengan aman.  ”Sebagai pengganti identitas, jemaah telah diberikan gelang,” sambungnya.

Paspor jemaah, jelas dia, akan dikembalikan lagi jelang kepulangan mereka ke Tanah Air bagi gelombang pertama atau saat akan menuju Madinah bagi rombongan gelombang kedua.

Pada bagian lain, Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Konjen RI di Jeddah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi tenaga pendukung PPIH Arab Saudi. Bimtek yang berlangsung tiga hari, 21-23 Mei 2023, itu diikuti 768 orang tenaga pendukung PPIH Arab Saudi.

Mereka terdiri dari para WNI yang tinggal di Saudi (mukimin) dan pelajar/mahasiswa yang kuliah di Timur Tengah. Mereka akan bergabung bersama petugas non kloter PPIH Arab Saudi untuk membantu melayani JCH. Mulai dari layanan akomodasi, transportasi, katering, kesehatan, serta layanan umum lainnya.

Dalam bimtek yang berlangsung, Konjen RI di Jeddah Eko Hartono meminta para tenaga pendukung benar-benar belajar untuk memahami tugas dan fungsinya. Apalagi, ada sejumlah perkembangan signifikan dalam operasional haji, termasuk terkait banyaknya jemaah lanjut usia (lansia).

”Menjadi petugas bukan untuk bisa beribadah haji, tapi untuk memberikan pelayanan kepada jemaah. Jadi fokus pada pelayanan, bukan fokus untuk berhaji,” tegasnya.

Ia juga berpesan agar tenaga pembagu menyiapkan fisiknya. Menurutnya, petugas harus lebih sehat dan kuat dibanding jemaah. ”Jangan sampai justru petugas yang membutuhkan bantuan. Petugas juga harus solutif,” sambungnya.

Para petugas juga diwanti-wari untuk menjaga nama baik bangsa. Mengingat, mereka bertugas di negara orang. ”Jangan lalukan tindakan yang memalukan. Wajib bawa nama baik bangsa kita. Ini di negeri orang,” ujarnya.

Subhan turut megamini pesan-pesan yang disampaikan Konjen Eko. Dia mengungkapkan, bahwa tahun ini, para petugas akan dihadapkan pada tugas berat untuk melayani jemaah haji lansia yang jumlahnya sangat besar. Apalagi, haji adalah ibadah fisik yang secara praktik tidak ramah lansia. Ditambah lagi, cuaca di Saudi juga sedang tidak ramah.

”Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah menunjukkan sikap ramah dan empati ke seluruh jemaah. Tidak boleh ada petugas bertengkar apalagi marah ke jemaah haji,” ungkap Subhan.

Pada pemberangkatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1444H/2023M pertama, ada 129 orang PLIH bidang kesehatan. Mereka diberangkatkan mulai Sabtu (20/5) lalu. PPIH gelombang selanjutnya direncanakan akan diberangkatkan pada 26 Mei nanti.

Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Milik Marhaendro Susilo, PPIH bidang kesehatan yang berangkat pada gelombang pertama adalah personel yang akan ditugaskan di daerah kerja (Daker) bandara, Daker Madinah, Tim Promosi Kesehatan, dan Emergency Medical Team (EMT).

Petugas ini akan melakukan persiapan fasilitas kesehatan di Daker masing-masing. Sehingga diharapkan jemaah haji mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal saat tiba di Tanah Suci . “PPIH yang diberangkatkan paling awal harus mempersiapkan fasilitas kesehatan terlebih dahulu,” ucapnya, Ahad (21/5).

Liliek juga menegaskan khususnya pada tim promosi kesehatan untuk menentukan waktu yang tepat untuk memberikan edukasi kesehatan kepada jemaah haji. Diharapkan juga tim promkes lebih dini memberikan edukasi kepada jemaah, agar dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh jemaah. “Jangan sampai jemaah haji yang kondisinya masih lelah pasca perjalanan diberikan penjelasan,” ucap Liliek.

Dia berpesan bahwa PPIH bidang kesehatan untuk tetap menerapkan prinsip hidup sehat, menjaga kebugaran, dan istirahat yang cukup. PPIH bidang kesehatan harus dalam kondisi yang lebih sehat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada jemaah haji.

“PPIH bidang kesehatan harus empat kali lebih sehat daripada jemaah. Tuntutan pekerjaan pasti sangat banyak, namun petugas harus tetap menjaga kebugaran dan istirahat yang cukup,” ujar Liliek.(ali/lyn/mia/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook