PADANG (RIAUPOS.CO) -- Dua pekan jelang Idul Fitri, pool bus antar kota antar provinsi (AKAP) mulai ramai dipadati calon penumpang yang akan mudik ke kampung halaman. Pantauan Padang Ekspres di dua pool bus yakni pool bus NPM dan ANS, Selasa (21/5) calon penumpang mulai ramai.
“Ya, sudah mulai terjadi peningkatan jumlah penumpang,” kata Heru (32), salah seorang staf pool NPM Padang.
Menurutnya, peningkatan jumlah penumpang disebabkan karena masih mahalnya tiket pesawat terbang. Sehingga banyak masyarakat yang beralih menggunakan moda transportasi darat.
“Kenaikan tiket pesawat sangat berpengaruh sekali terhadap kenaikan jumlah penumpang bus. Bisa dilihat saja di kursi tunggu, banyak calon penumpang yang menunggu keberangkatan,” tuturnya kepada RPG.
Untuk saat ini, NPM menyiagakan sekitar 80 armada bus untuk mengantarkan calon penumpang ke tujuan mereka masing-masing. “Ada yang ke Jakarta, Bandung, Medan, Jambi, Pekanbaru, dan Dumai,” ungkapnya.
Lebih lanjut Heru menyebutkan, keramaian penumpang saat ini hanya terjadi pada keberangkatan dari Padang ke luar daerah saja, sementara untuk kedatangan belum ada peningkatan.
“Kalau untuk puncak ramainya penumpang diprediksi terjadi 28 Mei mendatang,” tukasnya. Untuk tiket, sebutnya, tujuan Jabodetabek kelas ekonomi Rp400 ribu dan untuk bus ber-AC Rp600 ribu. “Sehari keberangkatan bisa mencapai 5 bus,” sebutnya.
Kondisi serupa juga terlihat di pool bus ANS di Jalan Khatib Sulaiman. Mahalnya tiket pesawat juga berdampak dengan peningkatan jumlah penumpang bus ANS. Petugas loket bus ANS, Erni, 35 mengatakan, peningkatan harga tiket pesawat sangat berdampak pada jumlah penumpang di bus ANS Padang.
“Kenaikannya sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya. Biasanya ada kurang lebih 2 bus yang berangkat, sekarang bisa 3 bus yang berangkat,” katanya. Untuk tiket bus sendiri masih normal. Tujuan Padang ke Jakarta harga tiketnya Rp400 ribu, sementara tujuan Padang-Bandung harganya Rp425 ribu. “Untuk jadwal keberangkatan bus setiap pukul 09.00 setiap harinya,” ungkapnya.
Salah satu penumpang bus NPM tujuan Jakarta, Mahalli, 42 mengatakan, dirinya sengaja pulang ke Jakarta dua minggu jelang Lebaran karena takut kehabisan tiket bus. Alasannya menggunakan bus karena mahalnya tiket pesawat rute Jakarta. Belum lagi tarif bagasi yang membuat ia harus merogoh kocek tambahan.
“Harga tiket pesawat sekarang sekitar Rp1,3 juta. Belum lagi tarif bagasi per kilonya dikenakan biaya Rp35 ribu, saya bawa barang sekitar 7 kilogram. Sementara tiket bus Rp600 ribu dan barang bawaan pun tidak dikenakan biaya,” katanya kepada Padang Ekspres.