PERKUAT TESTING DAN TRACING DI DAERAH UNTUK CEGAH PENULARAN OMICRON

Antisipasi Kerumunan saat Tahun Baru

Nasional | Selasa, 28 Desember 2021 - 10:14 WIB

Antisipasi Kerumunan saat Tahun Baru
Pengunjung memindai ponselnya menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebelum dapat masuk kedalam Mal Pekanbaru, Ahad (26/12/2021). Penerapan ini diberlakukan untuk memberi rasa nyaman bagi masyarakat yang ingin mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan di Pekanbaru. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

Di sisi lain, Mantan Menko Pulhukam tersebut turut meminta masyarkaat untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri (LN) yang tidak esensial. Mengingat, saat ini penyebaran Omicron semakin luas.

"Kalau hanya ingin berlibur, pergi ke tempat wisata domestik di Indonesia. Selain aman Omicron, gak kalah cantik dengan wisata di luar negeri," tuturnya.


Tercatat, varian baru "keluarga" Covid-19 ini telah terdeteksi di 115 negara di dunia dengan total kasus mencapai lebih dari 184 ribu. Dari kasus tersebut, paling banyak menyerang anak-anak. Karenanya, dia mendorong agar para orang tua segera membawa buah hatinya untuk divaksin Covid-19. Pemerintah sendiri, lanjut dia, terus memperkuat pengawasan di pintu masuk negara dan melakukan pengetatan karantina bagi pelaku perjalanan LN. termasuk, skenario dalam mengantisipasi lonjakan kedatangan pelaku perjalanan internasional yang diperkirakan akan terjadi pada awal tahun 2022. Di mana, apabila kedatangan masyarakat Indonesia mencapai lebih dari 5 ribu maka mereka akan dialihkan ke Bandar Udara (Bandara) Juanda sekaligus pusat karantina di Surabaya. Karantina akan diberikan selama 10-14 hari sesuai negara asal datangnya.

"Kita harus bagi, karena kalau sampai 6 ribu yang masuk semua di Jakarta itu akan repot karantinanya. Jadi akan kita bagi," jelasnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kemendagri membeberkan kronologi keluarnya warga negara Inggris yang positif omicron. WNA tersebut pada awal tes dipastikan positif Covid-19. Lalu yang bersangkutan lantas melakukan tes kedua sebagai pembanding yang hasilnya negatif.

"Dia minta keluar berdasarkan hasil tes kedua kemudian diberikan ke dinkes DKI," ujarnya.

Sebagai gantinya, yang bersangkutan diwajibkan isolasi di rumah yang kebetulan kondisi rumahnya memadai. Namun lima hari kemudian persoalan muncul. Di mana hasil tes lanjutan menunjukkan yang bersangkutan positif Omicron.

"Jadi kita kejar lagi kita tes seluruh keluarganya semua dan alhamdullillah sudah negatif," imbuhnya.

Budi menambahkan, peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi pemerintah. Ke depan, jika tes pertama positif namun tes kedua hasilnya berbeda, maka harus dilakukan tes ketiga.

Terkait penanganan Omicron di Tanah Air, Budi menyebutkan ada empat strategi yang akan dilakukan. Strategi tersebut adalah peningkatan protokol kesehatan, surveilan atau 3T, vaksinasi, dan perawatan. Dia menekankan bahwa protokol kesehatan harus tertib dilakukan. Sebab ini efektif untuk menekan penularan.

Dia juga meminta seluruh pihak tetap menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Petugas di tempat umum diminta untuk terus mengawasi. "Ini membantu kita menyaring jika ada orang yang berpotensi menularkan tapi masih jalan-jalan," ungkapnya.

98 persen kasus Omicron memiliki riwayat perjalanan internasional. Melihat hal ini, karantina menjadi perhatian. "Tolong pahami bahwa proses karantina kedatangan luar negeri untuk warga negara Indonesia akan diperketat," tuturnya.

Selain Jakarta, ada Surabaya, Batam, dan Entikong yang dipersiapkan untuk karantina. Terutama bagi pekerja migran Indonesia (PMI). "Kami sudah menghitung berapa orang yang akan datang. Awal-awal sedikit padat tapi sekarang sudah diatur," ujarnya.

Bagi WNI Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), yaitu PMI, pelajar/ mahasiswa, atau pegawai pemerintah yang kembali dari perjalanan dinas luar negeri yakni menjalankan karantina di fasilitas karantina pemerintah. Selain itu juga wajib melakukan tes PCR dengan biaya ditanggung oleh pemerintah.

Sedangkan, bagi WNI di luar kriteria sebagaimana dimaksud pada poin sebelumnya, dan bagi para WNA, termasuk diplomat asing (di luar kepala perwakilan asing dan keluarga), harus menjalankan karantina di tempat akomodasi/hotel karantina. Kemudian juga wajib melakukan tes PCR dengan biaya sendiri. Untuk perwakilan asing dan keluarganya yang bertugas di Indonesia, dapat melakukan karantina mandiri di kediaman masing-masing.

Untuk fasilitas karantina pemerintah, kapasitas di Rusun Pademangan, Pasar Rumput, dan Nagrak sebanyak 13.618 orang. Alternatif tambahan kapasitas fasilitas karantina pemerintah yakni ada di Rusun Pulogebang, Daan Mogot dan LPMP dengan kapasitas sebanyak 3.612 orang. Sedangkan untuk karantina di hotel swasta, total kapasitas sebanyak 16.588 kamar.

"Fasilitas RSDC Wisma Atlet tidak untuk karantina bagi PPLN yang datang dari luar negeri, tapi untuk isolasi dan perawatan yang positif Covid-19. Sedangkan untuk pelaksanaan karantina bagi WNI PPLN dapat dilakukan di fasilitas rusun-rusun atau tempat lain yang telah disiapkan," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Vaksinasi Terus Digenjot

Airlangga menuturkan, laju rata-rata vaksinasi dalam seminggu terakhir sedikit meningkat sejak vaksinasi anak dimulai. Adapun rata-ratanya mencapai 1.219.453 dosis per hari. Vaksinasi anak (6-11 tahun) tersebut menambah laju vaksinasi harian lebih dari 300 ribu dosis dalam 4 hari terakhir.

"Total sebanyak 2.324.644 dosis telah disuntikkan untuk anak usia 6-11 tahun. Sedangkan, laju vaksinasi di wilayah Luar Jawa Bali meningkat dan menyumbang 55,6 persen dari laju rata-rata harian nasional," ujarnya.

Untuk pelaksanaan program vaksinasi dosis lanjutan (booster), yang menjadi sasaran utama adalah tenaga kesehatan (nakes), tenaga penunjang yang bekerja di fasyankes, lansia, dan masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI). Vaksin booster ini akan didistribusikan oleh Biofarma, dan dapat dilakukan secara homolog atau heterolog.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook