WABAH CORONA

Angka Kesembuhan Tembus 100 Ribu

Nasional | Jumat, 21 Agustus 2020 - 10:16 WIB

Angka Kesembuhan Tembus 100 Ribu

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Indonesia akhirnya mencatatkan angka kesembuhan yang menembus angka 100 ribu orang, Kamis (20/8). Pada periode 19 hingga 20 Agustus 2020, kasus sembuh bertambah 2.017 sehingga total kasus sembuh nasional menjadi 100.674.

Meski demikian, kasus positif juga masih bertambah lebih banyak, yakni 2.266 orang sehingga total kasus positif menjadi 147.211 orang. Hal ini diimbangi dengan angka kematian yakni 72 kasus baru sehingga menjadikan total kasus kematian 6.418 orang.


Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, jumlah kasus aktif pada kemarin tercatat 40.119 atau sekitar 27,2 persen. Angka ini menjadikan rata-rata pada saat ini kasus aktif dunia berada pada 28,7 persen. "Indonesia kasus aktifnya lebih rendah dari rata-rata dunia," katanya.

Sementara angka kesembuhan Indonesia saat ini berada pada 68,3 persen. Dibandingkan dengan rata-rata dunia 67,76 persen. Sehingga dalam kategori kesembuhan pun, Indonesia masih berada di atas rata-rata dunia.

Kemudian dalam hal kasus meninggal, indonesia saat ini mencatat 6.418 kasus atau 4,35 persen. Hal ini berada di atas rata-rata dunia 3,5 persen. Pada bagian lain, campaign vaksin influenza kembali digalakkan di masa pandemi ini. Vaksin ini diyakini bisa mengurangi keparahan paparan Covid-19.

Dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe MSc Sp PD menuturkan, pada beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan efek protektif vaksin influenza terhadap derajat keparahan Covid-19. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) juga menekankan pentingnya vaksin ini pada semua orang dewasa di masa pandemi.

Kendati begitu, dia menegaskan, jika vaksin ini bukan berarti akan melindungi seseorang dari Covid-19. "Namun bila mengalaminya, kemungkinan bergejala lebih ringan," tuturnya. Selain itu, vaksin ini bukan untuk daya tahan terhadap Covid-19 dan tidak untuk dibandingkan dengan vitamin.

Diakuinya, informasi tentang Covid-19 ini memang dinamis. Menurutnya, hal ini wajar. Karena setiap hari ada penelitian baru yang dapat mengubah temuan sebelumnya. Mengingat, Covid-19 ini merupakan penyakit yang benar-benar baru. "Begitulah sifat sains, selalu berkembang mengikuti bukti ilmiah," ungkapnya.  

Sehingga, yang diikuti adalah temuan atau kesimpulan baru. "Krena itu, saat menerima suatu informasi pastikan kapan informasi tersebut disampaikan. Bisa jadi merupakan informasi usang yang sudah tidak berlaku. Cari info dari sumber terpercaya," sambungnya.

Vaksin sendiri sejatinya memang bukan hanya untuk anak-anak. Tapi juga untuk dewasa. salah satunya, vaksin influenza ini yang dianjurkan untuk diberikan rutin setiap tahun pada semua orang dewasa dan anak usia diatas 6 bulan. Vaksin ini hanya untuk mencegah Influenza. Tidak mencegah common cold/batuk pilek biasa ataupun Covid-19.

Data Provinsi dan Kota Tidak Singkron
Penyebaran kasus positif Covid-19 di Riau masih tinggi. Kamis (20/8), sebanyak 47 pasien terkonfirmasi terpapar. Pekanbaru kembali menjadi yang terbanyak dengan 19 orang, yakni AZ (10), DD (32), IA (21), S (38), S (42), S (52), AB (3), CT (27), FR (36), IA (9), MZ (3), RK (11), RK (7), US (11 bulan), AS (43), TA (28), PY (36), HF (28), A (35). Setelah Pekanbaru, menyusuk Kabupaten Siak dengan 14 pasien yakni D (23), DM (7 bulan), TT (34), R (46), GS (46), SF (17), DP (23), E (51), R (49), E (45), S (51), AH (31), J (32) dan HY (27).

Selanjutnya, Kampar delapan pasien yakni S (44), DR (24), FE (48), JPP (5), M (38), NJ (67), S (7), Y (36). Diikuti Kabupaten Pelalawan dengan tiga pasien yakni UK (52), SH (15), GR (11) serta satu pasien dari Rokan Hilir yakni I (65).

Dengan tambahan demikian maka total pasien positif Covid-19 sudah mencapai 1.096. Dari jumlah tersebut 402 di antaranya masih dirawat dan 694 orang dinyatakan sembuh. Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dari total 402 pasien positif Covid-19 yang masih dirawat tersebut, 144 orang di antaranya dirawat di rumah atau menjalani isolasi mandiri karena tidak bergejala.

Sedangkan 241 orang di antaranya dirawat dirumah sakit karena menunjukkan gejala serta memiliki penyakit penyerta. "Dari total pasien yang masih dirawat tersebut, kebanyakan berasal dari Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak dan Kampar. Sedangkan dari total keseluruhan pasien positif, ada 17 orang yang meninggal dunia," kata Mimi.

Sehari sebelumnya, pasien yang meninggal 16 orang. Dengan demikian maka ada penambahan satu pasien yang meninggal. "Selain penambahan pasien positif, juga ada 34 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Mereka di antaranya dua dari Kabupaten Pelalawan, tiga dari Pekanbaru, 22 dari Siak, satu dari Rokan Hulu dan tiga pasien dari luar daerah Riau," jelasnya.

Hingga saat ini, laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa sampel swab baik dari hasil swab massal maupun follow up pasien positif sebanyak 39.681 sampel. Kegiatan swab massal juga akan terus dilakukan untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19 di Riau.

"Kalau dihitung dari target dari pemerintah pusat kita sudah tercapai, tapi pelaksaaan swab massal ini akan terus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Riau," ujarnya.

Namun, data dari Satgas Covid-19 Provinsi Riau dengan Kota Pekanbaru tak singkron. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi SpBP, Kamis (20/8)  mengatakan, ada 10 pasien positif corona di Pekanbaru. Sedangkan provinsi mengatakan 19 orang. "Sebagian besar pasien merupakan kontak erat pasien sebelumnya," ucapnya.

Dari 10 kasus corona baru tersebut, tiga di antaranya adalah pegawai puskesmas. Puskesmas tempat mereka bekerja adalah di Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita, Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir. Ketiganya tertular rekan kerjanya yang diumumkan positif Covid-19 pada 13 Agustus lalu.

Pasien pertama, anak perempuan berinisial AZU (10), warga Kelurahan Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai. Pasien merupakan anak Nyonya RI. Pasien kedua, DD (32), pria warga Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya. Pasien merupakan kontak erat di tempat kerja Tuan AR, pria pegawai Puskesmas Karya Wanita yang diumumkan positif corona pada 13 Agustus lalu.

Pasien ketiga, S (38) pria warga Kelurahan Simpang Empat, Kecamatan Pekanbaru Kota. Pasien merupakan kontak erat di tempat kerja AR. Kempat, S (42), pria warga Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Sail. Pasien merupakan kontak erat di tempat kerja dari AR. Pasien kelima, IA (21), pria warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai. Pasien merupakan adik dari MI yang diumumkan positif corona pada 15 Agustus. Keenam, S (52) pria warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai. Pasien merupakan ayah dari MI.

Pasien ketujuh, anak perempuan berusia 3 tahun berinisial ABS, Kelurahan Tanah Datar, Kecamatan Pekanbaru Kota. Pasien merupakan anak dari IWW yang diumumkan positif Covid-19 pada 15 Agustus. Pasien kedelapan, MFA (41), pria warga Kelurahan Harjosari, Kecamatan Sukajadi. Pasien merupakan pasien suspek (PDP) yang menjalani swab di Rumah Sakit Daerah Madani. Riwayat perjalan dan kontak belum diketahui.

Kesembilan, LF (32) wanita warga Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki. Pasien masuk Rumah Sakit  pada 18 Agustus. Dia mengeluh demam, batuk, pilek, dan sakit kepala. Riwayat perjalanan dan kontak belum diketahui. Pasien kesepuluh, AS (43), wanita domisili di Pekanbaru belum diketahui. Pasien swab di RSUD Arifin Achmad pada 19 Agustus. Pasien akan menjalani operasi.

Sementara itu, Plh Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy juga menyebut data yang diterima adalah 10 kasus baru. Dia tak mengetahui pasti kenapa data provinsi berbeda dengan data yang ada di Kota Pekanbaru. Disebutnya setiap hari antara pihaknya dengan Diskes Provinsi Riau selalu berkoordinasi terkait data. "Setiap hari kami koordinasi agar informasinya sama," ujarnya.(wan/tau/mia/jpg/hsb/sol/das)

Laporan: TIM RIAU POS dan JPG (Pekanbaru dan Jakarta)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook