KICK HOAX

Kabar Bohong ISIS Selipkan Racun pada Makanan Lewat Go-Food

Nasional | Sabtu, 19 Mei 2018 - 09:53 WIB

Kabar Bohong ISIS Selipkan Racun pada Makanan Lewat Go-Food
(FOTO: JPG)

RIAUPOS.CO - Tragedi bom di Surabaya memunculkan kabar hoax beraneka rupa. Bahkan, ada yang sengaja mengusik ketenangan mereka dengan mengaitkan aksi terorisme dengan layanan pesan antar makanan lewat driver ojek online. Katanya, anggota ISIS menyelipkan racun pada makanan dengan menyamar sebagai driver ojek online.

Pesan itu ramai tersebar di media sosial dalam bentuk screenshot percakapan aplikasi chatting. Dalam screenshot tersebut, ada seseorang yang memperingatkan agar tidak memesan makanan lewat GoFood. GoFood merupakan salah satu layanan yang disediakan perusahaan transportasi online Go-Jek.

Baca Juga :Hamas Desak ICC Tuntut Israel Bertanggung Jawab atas Kejahatan Perang dan Genosida di Gaza

‘’Moms...untuk sementara jgn pesen mknan lewat gofood dl krn anggota isis itu skrg jd gojek..jd mknan diracunin...tmn sys dh kena dan skrg dibawa ke rs...”

Menurut pesan tersebut, restoran yang menjual makanan itu sebenarnya bersih semua. Makanan menjadi berbahaya lantaran petugas kurir memasukkan racun di dalamnya.

‘’Ternyta ISIS bukan bom bunuh diri lg..tp jd gojek racunin mknan. Temen sy punya sepupu...dibawa ke rs...dan meninggal. Sebaiknya jgn pesen mknan lewat gofood lg. Y baru kejadiannya. Resto nya gk blh diksh tahu..Prsh gojek yg ganti rugi. Serem lah skrg..Better jgn gofood lah,’’ tulis sang pembuat pesan.

Informasi itu sebenarnya bisa langsung dicurigai sebagai hoax. Pertama, pesan tersebut tidak berisi penjelasan detail. Misalnya, siapa korban, dirawat di rumah sakit mana, atau meninggal di mana. Pembuat pesan sengaja menyebarkan informasi seperti itu agar masyarakat susah melacak kebenarannya.

Jawa Pos kemarin mencoba meminta konfirmasi kepada pihak Go-Jek perihal pesan tersebut. Koran ini mendapat jawaban dari Nila Marita, Chief Corporate Affairs Go-Jek. Dia memastikan kabar itu hoax. Nila berharap agar masyarakat menghentikan penyebaran pesan tersebut agar tidak menimbulkan kepanikan. ‘’Juga agar tidak menimbulkan kerugian bagi mitra dan pengguna layanan Go-Jek yang telah bekerja dengan jujur,’’ ujarnya.

Divisi Humas Mabes Polri juga telah menyatakan bahwa pesan tentang anggota ISIS yang memberikan racun pada makanan dengan menyamar sebagai pengemudi ojek online merupakan hoax. Meski begitu, di lini masa media sosial kemarin masih banyak orang yang bertanya-tanya tentang kebenaran pesan tersebut. Mungkin si penyebar hoax itu perlu diserahkan ke ISIS biar kapok.(gun/c4/fat/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook