HUT REPUBLIK INDONESIA

Panggung Keberagaman di Perayaan Kemerdekaan

Nasional | Minggu, 18 Agustus 2019 - 11:05 WIB

Panggung Keberagaman di Perayaan Kemerdekaan
BERIKAN BENDERA: Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan bendera Merah Putih kepada pembawa baki saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-74 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). ADEK BERRY/AFP

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pelaksanaan upacara peringatan detik-detik kemerdekaan di Istana Merdeka, Jakarta tidak hanya berlangsung khidmat dan semarak. Namun juga berwarna. Seperti dua tahun sebelumnya, konsep perayaan kembali menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Presiden Joko Widodo selaku “tuan rumah” mengenakan pakaian adat Klungkung Bali. Sementara Iriana mengunakan adat Simalungun, Sumatera Utara. Kemudian ada Menko Polhukam Wiranto menggunakan pakaian Jawa. Lalu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menko PMK Puan Maharani, dan Menseskab Pramono Anung yang kompak dengan pakaian Lampung.


Para tamu undangan juga melakukan hal yang sama. Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan istrinya Annisa Pohan misalnya, menggunakan setelan pakaian adat minang. Kemudian calon wakil presiden terpilih Ma’ruf Amin mengenakan baju adat Betawi.

Selain penampilan kostum, berbagai pertunjukan seni daerah juga dipertontonkan sebelum upacara dimulai. Seperti kirab yang melibatkan banyak kesultanan nusantara hingga tarian-tarian khas. Jokowi mengatakan, ragam pakaian adat menunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.

Dia sendiri memilih baju Klungkung Bali tanpa pertimbangan khusus, namun sebatas berganti dari beberapa momen sebelumnya. “Ini sudah ganti-ganti. Dulu pernah Aceh, Sumatera Barat, pernah Kalimantan Selatan, pernah Sunda, Jawa, Betawi kemudian Sasak, Bugis pernah semua,” ujarnya.

Selain merekatkan keutuhan bangsa pascapemilu, Jokowi berharap momen perayaan kemerdekaan juga jadi momentum dilaksanakannya pembangunan sumber daya manusia (SDM) besar-besaran. Tahun ini sendiri, tagline dari hari kemerdekaan adalah “SDM Unggul Indonesia Maju”.

Pada pemerintahan jilid kedua yang dimulai Oktober nanti, kata Jokowi, pembangunan SDM mulai akan digenjot. Mulai dari pemberian gizi cukup bagi bayi sejak dalam kandungan, hingga SDM manusia dewasa. “Pada tahapan menengah kita harus menyiapkan skill masa kini dan skill masa depan. Ini penting sekali,” tuturnya.

Sementara itu, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mendukung gagasan pembangunan SDM yang dicanangkan pemerintah. “Saya tentu berharap generasi muda, seluruh rakyat indonesia semakin baik kehidupannya, semakin berkualitas dan juga semakin unggul,” ujarnya.

Dengan SDM yang berkualitas, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi pemain di negeri sendiri, tapi juga menjadi global. “Pemain global sebagai aktor yang penting dalam percaturan dunia,” ujarnya.(far/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook