8 TERDUGA TERORIS DIAMANKAN

Kapolri Yakin Jaringan JAD

Nasional | Jumat, 18 Mei 2018 - 14:01 WIB

Kapolri Yakin Jaringan JAD
TANDA PANGKAT: Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memasang tanda kenaikan pangkat kepada Aipda JB Panjaitan yang berhasil menembak mati terduga teroris di Mapolda Riau, Pekanbaru, Kamis (17/5/2018).

(RIAUPOS.CO) - Densus 88 Antiteror bersama jajaran aparat kepolisian Polda Riau terus memburu sejumlah orang untuk mengusut tuntas kasus penyerangan Mapolda Riau yang terjadi Rabu (16/5). Kamis (17/5), mereka sudah mengamankan delapan orang. Seluruhnya masih satu keluarga dan berkerabat dengan empat terduga teroris yang tewas dua hari lalu. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat kunjungan ke Mapolda Riau mengatakan, mereka diamankan untuk dimintai keterangan oleh petugas. 

“Saya sampaikan juga bahwa untuk kelanjutan kasus ini, sudah ada delapan orang yang ditangkap oleh tim. Sedang kami kembangkan,” ujar Tito, Kamis (17/5).

Baca Juga :Pastikan Ibadah Natal Berjalan Aman, Kapolri Keliling Sejumlah Gereja

Dikatakan Tito, penangkapan dan pengembangan ini dilakukan jajaran Polri. Mulai dari Mabes Polri, Polda Riau, hingga polres-polres di Riau. Seberapa jauh keterlibatan mereka dalam serangan Mapolda itu masih diselidiki kepolisian.

“Setelah pemeriksaan selesai baru kami sampaikan. Saat ini baru bisa kami sampaikan informasi pengembangan kasus yang ada di Polda sudah ditangkap delapan orang,” ujar Tito lagi.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Syahar Diantono menyampaikan delapan orang tersebut terdiri atas HAR, NI, AS, SW, HD, YEP, DS, dan SY alias IJ.

”Polda Riau bersama Densus (88 Antiteror) telah melakukan upaya-upaya penggeledahan terhadap teman-teman tersangka yang kemarin (Rabu, red) sudah kami identifikasi,” terang perwira menengah Polri yang lebih akrab dipanggil Syahar itu.

Berdasar data dari Densus 88 Antiteror dan Polda Riau, petugas turut mendapati sejumlah barang bukti dari delapan orang yang sudah diamankan. Di antaranya satu pucuk senapan angin, satu kantung plastik paku, satu keping VCD berjudul Umar bin Khattab, dua buah pisau, gulungan tembaga, dan beberapa buku tentang jihad serta ISIS. Selain itu, aparat juga mengamankan dua buah kitab, satu KTP, dan satu dompet. Menurut Syahar, sampai kemarin sore delapan orang tersebut masih diperiksa oleh petugas.

”Sedang dilakukan upaya-upaya pemeriksaan dan pendalaman,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kabagpensat Divhumas Polri Kombes Yusri Yunus mengungkapkan delapan orang tersebut diamankan dari tempat tinggal masing-masing. ”Di daerah Dumai,” imbuhnya. Menurut Yusri, dari delapan orang itu ada yang berstatus sebagai orang tua, kakak, adik, maupun saudara lima terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau menggunakan mobil. Namun, Polri belum membuka secara detail.

Jaringan JAD

Di sisi lain Kapolri Tito Karnavian menilai kelompok pelaku penyerangan Mapolda Riau dan delapan terduga teroris di Dumai adalah jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). JAD ini diyakini telah berafiliasi dengan ISIS. Aksi teror di Mapolda Riau ini, kata Tito, memiliki hubungan dengan serentetan aksi teror di beberapa wilayah di Indonesia. Antara lain kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, kemudian di beberapa gereja di Surabaya, dan lainnya.

Kata Tito, pelaku teror di sejumlah tempat itu adalah jaringan yang sama.

“Iya, jaringannya,” kata dia.

Tito mengaku, sudah beberapa kali menyampaikan bahwa aksi teror itu dilakukan kelompok JAD. Dia berani mengklaim JAD dalang dari semua aksi teror ini, melihat track record beberapa tahun terakhir.

“Saya sudah sampaikan semua yang melaksanakan kegiatan ini JAD. Saya berani tunjuk itu, karena kami sudah 3-4 tahun lakukan pengembangan terhadap jaringan ini,” ujar Tito.

Jaringan JAD ini, kata Tito, tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Jaringan itu bukan jaringan lokal. Namun memiliki hubungan langsung dengan ISIS. Hal inilah yang membuatnya untuk mendesak DPR RI agar merevisi UU tantang terorisme.

“Sejak dua tahun lalu kami sudah siapkan draft revisi UU-nya dan sudah dibahas di DPR. Kami berharap secepat mungkin revisi ini dilakukan sambil memperbaiki masalah lapas,” sebut dia.

Beri Penghargaan

Kapolri memberikan penghargaan kepada polisi yang berhasil menembak mati empat terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau, Rabu (16/5) lalu. Yakni Kombes Pol Rudy Safirudin yang menembak tiga orang dan Brigadir Johanes B Panjaitan yang menembak satu orang lagi. Kombes Pol Rudy yang merupakan Direktur Lalu Lintas Polda Riau (Dirlantas) Polda Riau mendapatkan pin emas. Sementara Johanes B Panjaitan menerima kenaikan pangkat.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook