JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Memasuki Ramadan dan Idul Fitri 1439 H, Pertamina memprediksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bakal meningkat hingga 19 persen. Hal itu terjadi lantaran turut meningkatnya aktivitas masyarakat, misalnya untuk mudik dan berwisata.
“Karena itu, kami akan meningkatkan pasokan BBM untuk wilayah di Sumbagsel,” ujar General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) 2 Sumbagsel, Erwin Hiswanto saat memberikan keterangan pers menyambut Ramadan dan Idul Fitri, Rabu (16/5).
Dijelaskannya, pasokan BBM ini akan disesuaikan dengan konsumsi masyarakat. Untuk konsumsi premium pada hari normal yakni sebanyak 2.724 kilo liter per hari, sedangkan memasuki Ramadan dan Idul Fitri konsumsi diprediksi meningkat hingga 15 persen atau sekitar 3.133 kilo liter per hari.
Kemudian, untuk konsumsi pertalite pada hari biasa yakni hanya 3.763 kilo liter per hari, sedangkan memasuki Ramadan dan Idul Fitri diprediksi meningkat menjadi 4.461 kilo liter per hari. Sedangkan untuk peningkatan konsumsi pertamax yakni mencapai 1.118 kilo liter per hari dari semula 881 kilo liter per hari atau peningkatan konsumsinya mencapai 35 persen. “Jadi yang paling tinggi peningkatan konsumsinya itu pertamax dan pertalite,” terangnya.
Selain meningkatkan pasokan, lanjut Erwin, pihaknya juga menyediakan mobil tangki khusus yang standby di SPBU. Tujuannya agar menyuplai BBM ke SPBU lainnya yang terdekat jika terjadi kekurangan pasokan. Mengingat, kondisi di wilayah Sumbagsel yakni perbukitan, longsor dan juga macet.
Sejauh ini, stok BBM di Sumbagsel masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan berdasarkan data per 9 Mei 2018, stok premium mencapai 30.112 kilo liter. Untuk stok pertalite mencapai 8.962 kilo liter. Sedangkan untuk stok pertamax mencapai 24.090 kilo liter. “Stok ini cukup dan cukup untuk memenuhi keperluan masyarakat,” tuturnya.
Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan saat pelaksanaan mudik pada pertengahan Juni mendatang. Tujuannya agar kondisi lingkungan maupun udara saat arus mudik terjaga dengan baik. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Supply Chain, Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Gandhi Sriwidodo, di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (16/5).
“Sebagaimana diketahui, bahwa produk BBM yang ada selama ini adalah di samping produk Ron 88, juga ada produk yang ramah lingkungan seperti pertalite, pertamax, pertamax turbo, dexlite, dan dex,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat harus tahu keperluan konsumsi BBM jenis tertentu untuk kendaraannya. Dia menilai, kendaraan saat ini sudah dirancang dengan mesin yang ramah lingkungan. “Memang itu dirancang agar membantu Bumi dari pencemaran udara.(lim/hap/das)