VIRUS CORONA

Pasien Sembuh Lampaui yang Meninggal

Nasional | Jumat, 17 April 2020 - 09:08 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 mencatatkan angka tertinggi pada periode 15 hingga 16 April, kemarin. Tercatat 102 orang sembuh dengan jumlah total 548 orang. Meski demikian, jumlah pertambahan positif juga semakin meningkat.

Jumlah ini untuk pertama kalinya mengalahkan total pasien yang meninggal yakni total 496 orang setelah mengalami pertambahan 27 orang pada periode 15-16 April. Sebelumnya, jumlah kematian akibat Covid-19 selalu lebih tinggi daripada jumlah pasien sembuh.


Sementara itu hingga kemarin, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan pasien positif sebanyak 5.516 dengan pertambahan 380 orang pasien.

"Kita patut bersyukur pada hari ini (Kamis, red) akumulasi pasien sembuh di DKI sebanyak 202 pasien, Jawa Timur 86 pasien, Sulawesi Selatan 42 pasien, Bali 32 pasien, Jawa Barat 28 dan di provinsi lainnya sehingga jumlah totalnya adalah 548 pasien," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto kemarin.

Dalam kesempatan yang sama, Yuri juga meminta agar masyarakat dapat menjalin kekompakan dalam rangka melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19 secara bersama-sama dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

"Pastikan bahwa kita tidak tertular, bahwa kita tidak menular. Hargai dan bantu mereka yang sedang melaksanakan isolasi mandiri. Jangan pernah melakukan diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Tidak boleh kita menolak jenazah pasien. Tunjukkan bahwa ini adalah nilai kemanusiaan kita. Kekompakan mutlak diperlukan," tegas Yuri.

Data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 39.706 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 32 laboratorium. Sebanyak 34.975 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 5.516 positif dan 29.459 negatif.

Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terdapat penambahan sebanyak 3.897 hingga total menjadi 169.446 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 708 dengan total menjadi 11.873 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 202 kabupaten di Tanah Air.

Sementara itu, Yuri berjanji bahwa pemerintah akan terus meningkatkan kapasitas pengetesan dengan metode rapid test mau pun PCR. Baru-baru ini, gugus tugas telah menjalin kerja sama dengan PT Kalbe Farma untuk layanan tes PCR gratis.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, mengungkapkan gugus tugas mendapatkan dukungan dari Kalbe Farma berupa laboratorium pemeriksaan PCR untuk penderita Covid-19 dengan kapasitas 8.000 tes per bulan. "Tes ini gratis untuk rumah sakit rujukan," jelas Lilik.

Sebagai laboratorium pemeriksaan Covid-19, KALGen InoLab tidak melayani pasien perorangan, tetapi hanya menerima sampel dari rumah sakit, khususnya dari rumah sakit rujukan Covid-19. Pengambilan sampel dari swab, usapan hidung dan tenggorokan, akan dilakukan di rumah sakit yang menyediakan layanan tersebut.

Sejak awal merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia, Direktur Kalbe Farma Sie Djohan mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan bantuan tahap awal sebesar Rp25 miliar dalam berbagai bentuk.

Pertama, 5.000 tes PCR yang saat ini akan dilakukan di laboratorium KALGen InoLab, perusahaan joint venture, antara Kalbe Farma dengan Toyota Tsusho dan Hoken Kagaku dari Jepang. "Tes ini akan kami layani secara cuma-cuma untuk rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya," ujar Djohan.

Kedua, bantuan rapid test sebanyak 10.000 yang juga akan dilakukan secara gratis melalui aplikasi klik dokter, bekerja sama dengan rumah sakit rujukan di Jakarta, di mana untuk penderita positif Covid-19 akan dilanjutkan dengan tes PCR.

Bantuan selanjutnya berupa alat perlindungan diri (APD) sebanyak 20.000 yang akan disumbangkan untuk rumah sakit di Jakarta dan juga di daerah. Ada pula masker sebanyak 1 juta juga akan disumbangkan ke rumah sakit di berbagai daerah, dan vitamin serta obat-obatan dari Kalbe Farma juga akan disumbangkan untuk rumah sakit di berbagai daerah.

Khusus untuk tes PCR, Kalbe Farma melalui anak perusahaannya KALGen InoLab, per tanggal 13 April telah menyediakan layanan tes PCR yang merupakan gold standar untuk pemeriksaan Covid-19 dengan mendeteksi RNA virus SARS-Cov-2 yang menjadi standar baku pemerintah Indonesia dan WHO.

Lebih lanjut, Djohan mengatakan Laboratorium KALGen InoLab menjadi laboratorium swasta pertama yang mempunyai fasilitas dengan bio safety level 2+ serta peralatan pemeriksaan dan sumber daya manusia yang terlatih.

Hal ini sesuai dengan persyaratan Kementerian Kesehatan, melalui surat edaran Menteri Kesehatan No. HK0201/Menkes/234/2020 tentang pedoman pemeriksaan uji RT-PCR bagi laboratorium yang melakukan pemeriksaan Covid-19.

"Kapasitas awal tersedia saat ini di laboratorium KALGen InoLab sejumlah 140 tes per hari, atau kira-kira 4.000 tes per bulan, yang akan segera kami tingkatkan menjadi 8.000 tes per bulan setelah mesin ekstraksi otomatis kami tiba di Jakarta," kata Djohan.

Hasil pemeriksaan laboratorium KALGen InoLab akan diketahui dalam waktu 24 jam sejak sampel diterima, atau dengan kata lain sampel yang masuk hari ini hasilnya akan bisa diketahui keesokan harinya.

Yuri mengungkapkan, pemerintah menyadari betul adanya dampak non-medis dari wabah yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu dan dapat dilihat dari banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian karena harus berada di rumah. "Melihat kondisi tersebut, Pemerintah sudah melakukan berbagai macam upaya untuk membantu perekonomian masyarakat melalui berbagai kebijakan," katanya.

Beberapa kebijakan itu antara lain bantuan langsung tunai (BLT) yang menggunakan dana desa. BLT tersebut dianggarkan akan menggunakan Rp22,47 triliun yang direalokasi dari Rp72 triliun yang dianggarkan untuk dana desa. Selain itu terdapat Kartu Prakerja dengan insentif bulanan yang mencapai Rp 3,5 juta per orang.

Meski demikian, Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara meluruskan soal kesimpang-siuran bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat terdampak Covid-19. Dia mengungkapkan, bahwa hingga saat ini bantuan tersebut masih belum dicairkan. Baik yang berupa sembako untuk warga Jabodetabek maupun berupa uang untuk masyarakat luar Jabodetabek bukan penerima bantuan sosial rutin.

"Bantuan sembako yang saat ini dibagikan bukan bantuan bernilai Rp600 ribu sebagaimana informasi yang mungkin disalahpahami masyarakat,” ujarnya.

Bantuan yang sedang berlangsung merupakan program dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menahan agar masyarakat tidak mudik. Untuk mendukung penyaluran bansos ini, Posko Bansos telah didirikan di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata, Jakarta. Bansos Sembako didistribusikan sejak 7-19 April 2020 dengan volume sebesar 300.000 paket.

"Dengan bansos sembako, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pokok dan menahan keinginan masyarakat agar tidak mudik,” ungkapnya.

Dalam mekanisme distribusinya, Kemensos tidak menyalurkan bantuan sosial sembako secara langsung. Masyarakat yang ingin mendapatkan bansos sembako, bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui pemerintah daerah (pemda) setempat, yakni melalui dinas sosial atau suku dinas sosial. Selanjutnya, bansos akan diserahkan melalui suku dinas untuk didistribusikan ke masyarakat melalui kecamatan dan kelurahan langsung ke tempat tinggal warga.(tau/mia/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook