FESTIVAL PENUTUP SETELAH 15 HARI PERAYAAN IMLEK.

Tatung, Pengusir Roh Jahat dalam Perayaan Cap Go Meh

Nasional | Senin, 17 Februari 2020 - 05:25 WIB

Tatung, Pengusir Roh Jahat dalam Perayaan Cap Go Meh
Tradisi budaya Tatung, khas Singkawang saat perayaan Imlek. (ISTIMEWA)

PONTIANAK (RIAUPOS.CO) -- Kalimantan Barat punya budaya dan tradisi yang kaya. Apalagi dalam perayaan Cap Go Meh pasti akan lebih meriah. Cap Go Meh adalah festival penutup setelah 15 hari perayaan Imlek.

Dalam acara Festival Cap Go Meh 2571 The Little Singkawang, ditampilkan sosok Tatung yang menjadi ciri khas budaya Singkawang. Tatung merupakan sebuah istilah yang terkenal di kota Singkawang. Istilah Tatung ini dipergunakan sebagai simbol pada orang yang kebal yang tubuhnya dirasuki Dewa-Dewi atau roh leluhur sesuai kepercayaan.


"Budaya yang kental di tanah air sengaja kami perkenalkan kepada masyarakat. Atraksi ekstrem tentu menjadi suguhan yang menarik bagi masyarakat. Ada 100 orang totalnya dalam atraksi. Yang main tatung ada 80 orang," kata General Manager TM Seasons City Mualim Wijoyo, kepada wartawan, Ahad (16/2).

Digelar di Tambora wilayah Jakarta Barat, kegiatan Cap Go Meh itu juga mengundang Perkumpulan Masyarakat Teluk Suak Kalimantan Barat. Tujuannya untuk menggalang kebhinekaan di masyarakat tanah air.

The Little Singkawang kali ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ada akulturasi budaya Indonesia lainnya dan Cina peranakan seperti tarian Dayak, Ondel-Ondel, Barongsai, Wushu, Gu-Zheng dan lainnya.

"Kebhinekaan tentu luar biasa. Berbaur dengan keturunan dan Melayu serta para penduduk. Muslim dan non muslim berbaur dengan baiknya. Tentunya untuk menjadikan pusat destinasi budaya sambil berbelanja," kata Mualim.

Tatung dipercaya memberikan berkah agar semua sehat dan untuk mengusir roh-roh yang jahat. Atraksinya itu menunjukan kehebatannya karena kebal. Acara ini sebagai simbol keselamatan bagi masyarakat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook