JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sinergitas antar lembaga memang diperlukan. Akan tetapi, hal itu memang harus perlu upaya yang besar untuk menciptakannya. Hal itu sebagaimana dikatakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Mensinergikan dan mengoridinasikan semua ini menjadi sulit. Menurut saya, itu tidak gampang," katanya di sela-sela sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Tito menyatakan, hal itu sulit lantaran Indonesia adalah negara besar begitu pula birokrasinya. Di tingkat pusat juga banyak lembaga yang memiliki tugasnya sendiri-sendiri.
"250 juta penduduk. Tiga time zone. Dengan puluhan provinsi. Ratusan kabupaten kota, maka otomatis birokrasi akan sangat banyak," ucapnya.
Dia menilai, pidato Jokowi soal sinergitas menjadi penting dan harus ditindaklanjuti. Terlebih, Indonesia memiliki potensi menjadi negara yang mendominaasi dunia sebaai negara pemegang hegemoni dan superpower.
Adapun Indonesia bisa disebut negara hagemoni karena beberapa hal. Pertama, memiliki populasi yang besar untuk menjadi mesin produksi yang besar pula. Kedua, memiliki SDM melimpah untuk menggerakan mesin produksi besar.
Ketiga, memiliki luas wilayah yang besar untuk menggerakan mesin produksi yang besar. Jika dibandingkan dengan Australia, potensi Indonesia untuk mendominasi dunia yang cukup besar. Namun, dengan syarat.
Pertam, iinternal harus solid. Baik dari segi kebangsaan, persatuan, kesatuan, maupun mekanisme kerja yang disebut birokrasi persis seperti yang disampaikan presiden.
“Kalau solid internal, maka dalam persaingan global kita akan menang,” tandasnya. (dna)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama