BATAM (RIAUPOS.CO) -- Haji Jumhan Bin Sello yang dikenal dengan nama Haji Permata, seorang pengusaha di Batam, tewas dengan luka tembak di bagian dada. Ia diduga terkena tembakan petugas Bea Cukai di perairan Tembilahan, Indragiri Hilir, Jumat (15/1).
Arjun, salah seorang anak Haji Permata membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, ayahnya tewas setelah terkena tembakan di perairan Tembilahan pada pukul 10.00 WIB.
"Benar, kena tembak. Sekarang lagi menunggu jasadnya," kata Arjun, kemarin.
Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Batam M Rizki Baidillah juga membenarkan informasi tersebut. "Infonya begitu. Ada insiden dengan (Bea Cukai) Karimun," ujarnya.
Rizki menjelaskan, peristiwa berpangkal saat petugas melakukan penindakan terhadap speedboat yang digunakan Haji Permata. Menurut Rizki, petugas menduga kapal tersebut berisi ribuan batang rokok ilegal. Namun saat speedboat dihentikan, kata Rizki, Haji Permata beserta dua rekannya melompat ke kapal patroli dan menyerang petugas Bea Cukai. "Itu kronologis dari (Bea Cukai) Karimun," paparnya.
Saat diserang, petugas Bea Cukai melepas tembakan langsung ke arah badan Haji Permata. Akibatnya, ia mengalami tiga luka tembak di bagian dada. Selain itu, dua rekannya mengalami luka tembak di bagian kepala dan kaki.
"Kita masih tunggu data lengkap dari pusat," kara Rizki.
Ketua Kekerabatan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam, Masrur Amin, menyangkal keterangan Bea Cukai tersebut. "Dari informasi, dikatakan Pak Haji menyerang petugas, mana mungkin, dia berjalan saja susah," ujarnya.
Masrur mengatakan, pihaknya akan mengusut kasus ini dengan melaporkan ke Polda Kepri hingga ke Dirjen Bea Cukai. Menurut dia, penindakan yang dilakukan petugas Bea Cukai sudah menyalahi aturan. "Nanti malam kami laporkan," ucapnya.
Pantauan Batam Pos (JPG), kemarin petang, puluhan kerabat Haji Permata memadati pelabuhan di kawasan Tanjung Sengkuang. Mereka menunggu kedatangan jenazah pemilik Hotel Oasis Batuampar itu. Jenazah Haji Pertama tiba sekitar pukul 18.00. Sesampainya di pelabuhan, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara menggunakan ambulans untuk diautopsi.
"Akan kami autopsi dulu. Tadi (kemarin, red) sudah berkoordinasi dengan Ketua IDI Batam untuk di-swab dulu, karena prosedurnya seperti itu," kata Masrur Armin.
Masrur mengatakan, meninggalnya Haji Permata menyisakan duka mendalam bagi prang-orang yang mengenalinya.
"Kami sangat berduka karena kehilangan sosok abang, dan orangtua. Kesehariannya beliau orang yang sangat baik dan ramah," ujarnya.(jpg)