JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Berdasarkan kelompok umur, usia 24 masih memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi. Sementara untuk yang berusia lanjut diatas 30 - 65 tahun khususnya yang sudah menikah, paling dikhawatirkan.
Hal itu lantaran kebahagiaannya berkurang. Demikian catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kalau masih 24 tahun, biasanya masih bisa lirik sana lirik sini. Paling mengkhawatirkan umur 65 tahun karena biasanya semakin bertamabah umur kebahagiaan turun," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Kecuk, sapaannya, menerangkan, penurunan kebahagiaan saat berusia lanjut terjadi karena beberapa hal, salah satunya dalam kesiapan dimasa pensiun. Berbeda dengan budaya bangsa barat yang selalu menyiapkan masa pensiunnya dengan baik, bangsa Indonesia justru tidak pernah memikirkan masa pensiunnya.
"Penyebabnya karena orang memikirkan masa pensiun, dibanding barat dia persiapannya bagus," tuturnya.
Di sisi lain, dari faktor personal, yang mempengaruhi pengurangan kebahagiaan adalah karena pendidikan dan pendapatan.
"Kan kalau kita pensiun turun (pendapatan)," ucapnya.
Meski begitu, ada dampak positif meski kebahagiaannya banyak yang berkurang, salah satunya kehidupan sosialnya yang meningkat.
"Kalau sudah penisun rajin ke masjid, kumpul tetangga. Tapi secara umum semakin berumur semakin kurang bahagia," tuntasnya. (cr4)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama