Secara Tahunan, Surplus Neraca Dagang Makin Menyusut

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 16 November 2023 - 11:19 WIB

Secara Tahunan, Surplus Neraca Dagang Makin Menyusut
Ilustrasi. (INTERNET)

JAKARTA  (RIAUPOS.CO) – Neraca perdagangan kembali surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober surplus 3,48 miliar dolar AS. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut bahwa angka itu berasal dari nilai ekspor 22,15 miliar dolar AS yang lebih besar dibanding impor, 18,67 miliar dolar AS.

’’Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 42 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,’’ ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11).


Pudji melanjutkan, surplus 3,48 miliar dolar AS pada Oktober itu lebih tinggi 70 juta dolar AS dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 3,41 miliar dolar AS. Namun, jika dilihat secara tahunan menyusut. Pada Oktober 2022 tercatat 5,59 miliar dolar AS.

Berdasarkan jenis komoditasnya, surplus neraca dagang RI masih ditopang oleh komoditas non migas. ’’Penyumbang utama adalah bahan bakar mineral, minyak lemak hewan nabati, dan besi baja,’’ imbuhnya .

Adapun komoditas migas masih mengalami defisit, 1,84 miliar dolar AS. Nilai itu lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 1,92 miliar dolar AS dan Oktober 2022 yang mencapai 2,08 miliar dolar AS.

Sementara itu, Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Jatim Debora Sulistya Rini mengatakan, neraca perdagangan provinsi selama Oktober 2023 membaik. Ekspor mencapai 2,1 miliar dolar AS. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (YoY), kinerja ekspor Jatim naik 6,25 persen. ‘’Pertumbuhan itu didorong oleh sektor industri pengolahan yang mencapai 1,89 miliar dolar AS atau tumbuh 10,05 persen (YoY),’’ jelasnya.

Sedangkan, kinerja impor Jatim justru turun 11,65 persen year on year. Dari 2,56 miliar dolar AS pada Oktober 2022 menjadi 2,26 miliar dolar AS.  Hal tersebut dikarenakan impor bahan baku atau penolong yang berkontribusi sebanyak 69,28 persen melemah 5,87 persen.

Hal tersebut membuat defisir neraca perdagangan Jatim Oktober menjadi yang terkecil dalam periode tiga tahun terakhir. Yakni, minus 0,17 miliar dolar AS.  Jika diakumulasi, defisit neraca perdagangan pada periode Januari-Oktober tahun ini mencapai 5,96 miliar dolar AS. ‘’Jika dibandingkan tahun lalu defisit ini lebih kecil yakni 7,63 miliar dolar AS,’’ tuturnya.(dee/bil/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook