PIHAK SWASTA 201,2 MILIAR DOLAR AS

Utang Luar Negeri Capai 186,5 Miliar Dolar AS

Nasional | Rabu, 15 Februari 2023 - 10:40 WIB

Utang Luar Negeri Capai 186,5 Miliar Dolar AS
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal IV 2022 tercatat sebesar 396,8 miliar dolar AS, atau terkontraksi 4,1 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy), melanjutkan kontraksi kuartal III 2022 yang sebesar 6,7 persen yoy. Bank Indonesia (BI) menegaskan ULN masih dalam posisi terkendali.

''Kontraksi pertumbuhan ini terutama bersumber dari ULN pemerintah dan sektor swasta,'' kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (14/2).


Perkembangan posisi ULN pada kuartal IV 2022 juga dipengaruhi oleh faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global. ULN Indonesia yang tetap terkendali tersebut juga tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,1 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 30,3 persen.

Selain itu, Erwin menuturkan struktur ULN Indonesia tetap sehat. Hal ini ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,3 persen dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ''Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,'' ujarnya.

Erwin mengatakan, posisi ULN pemerintah pada kuartal IV 2022 tercatat sebesar 186,5 miliar dolar AS, atau terkontraksi 6,8 persen yoy, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi 11,3 persen yoy.

Perkembangan ULN tersebut didorong oleh peningkatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga. Selain itu, terdapat penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek.

ULN pemerintah berperan penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas pemerintah, termasuk kelanjutan upaya akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pemerintah terus berkomitmen agar ULN dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja.

''Yang antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,4 persen dari total ULN pemerintah), jasa pendidikan (16,5 persen), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,5 persen), konstruksi (14,2 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (11,4 persen),'' jelas Erwin.

Ia menuturkan, posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karena hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8 persen dari total ULN pemerintah.

Sementara itu ULN swasta juga melanjutkan tren kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta pada kuartal IV 2022 tercatat sebesar 201,2 miliar dolar AS atau mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen yoy, melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 2 persen yoy. ''Perkembangan ini didorong oleh pembayaran neto utang dagang, surat utang, dan pinjaman sejalan dengan pola kuartalan pembayaran ULN,'' tuturnya.

Pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) mengalami kontraksi sebesar 1,5 persen yoy, lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,3 persen yoy. Selain itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan (financial corporations) juga mengalami kontraksi 2,8 persen yoy, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 4,4 persen yoy.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; industri pengolahan; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 77,9 persen dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,4 persen terhadap total ULN swasta.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook