JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) belum juga menetapkan formasi CPNS 2018 yang rencananya diumumkan bulan ini. Instansi pimpinan Asman Abnur itu beralasan datanya masih proses finalisasi. “Molor terus karena datanya belum final. Finalisasi ini agak lama karena perlu data yang sangat detail,” ungkap Karo Hukum Komunikasi Informasi Publik (HKIP) Kementerian PAN-RB Mudzakir di Jakarta, Senin (13/8).
Dia menerangkan, dalam tahap finalisasi ini, detail formasi dipertajam sampai pada pendataan keperluan riil tenaga kesehatan di rumah sakit per kabupaten/kota tertentu. Begitu pula untuk keperluan guru, dicek sekolah mana saja yang kekurangan. “Dengan pengecekan detail diharapkan tidak ada daerah yang jumlah pegawainya berlebih atau kurang,” terangnya.
Bila proses finalisasi data tersebut benar-benar tuntas, formasinya segera ditetapkan. Mudzakir menyatakan pada prinsipnya pemerintah tidak mau menunda-nunda pengumuman karena bisa dijadikan alat untuk menipu. “Kalau sudah klir pasti segera diumumkan, tidak akan ditunda-tunda. Semoga bisa Agustus sehingga masyarakat bisa menyiapkan diri untuk mengikuti proses rekrutmen CPNS,” tambah Mudzakir.
Menteri PAN-RB Asman Abnur dalam berbagai kesempatan mengungkapkan, tahun ini ada sebanyak 220 ribu PNS yang pensiun. Diharapkan 70 persennya bisa diisi PNS baru. Namun, bila kas negara mencukupi, bisa saja 220 ribu kursi PNS yang kosong terisi semua.
Dominan Tenaga Pendidikan dan Kesehatan
Tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan masih menjadi prioritas penerimaan CPNS 2018 yang bakal dibuka pemerintah. Pemprov Riau mengusulkan sekitar 375 formasi didominisasi dua bidang tersebut dan menunggu persetujuan pemerintah pusat. Begitu pula perihal lowongan, pemerintah mengimbau masyarakat agar menunggu informasi resmi dan tidak mempercayai informasi lainnya.
Pemprov menurut informasi dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau mengajukan formasi 375 orang dimana paling banyak tenaga pendidik sebanyak 181 orang. Kemudian disusul tenaga medis 123 orang, dan tenaga teknis penunjang infrastruktur dan bisnis serta teknis lainnya sekitar 71.
Mengenai jadwal penerimaan dan kepastian formasi, Kepala BKD Riau Ikhwan Ridwan mengatakan pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut dan belum ada kabar dari pemerintah pusat. “Kami masih menunggu setelah ada arahan terakhir dari Menpan-RB. Mereka sedang melakukan verifikasi berkas yang diajukan. Belum ada kabar bulan ini atau kapan waktunya. Kita tunggu saja pusat,” ujar Ikhwan Ridwan ketika dikonfirmasi, Senin (13/8).
Dikatakaan Ikhwan Ridwan, awal Juli lalu Pemerintah Pusat menggelar Rakor BKD se-Indonesia. Di mana ditetapkan penerimaan CPNS untuk tahun 2018 ini akan menerima sebanyak 100 ribu tenaga pendidikan, dan 150 ribu tenaga kesehatan. Dengan formasi yang belum ditentukan, memang diakuinya secara garis besarnya untuk pendidikan dan kesehatan masih menjadi prioritas. Pemprov Riau sendiri diakuinya sudah mengajukan sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Inhu Subrantas mengatakan belum ada pemberitahuan penerimaan CPNS dari pusat. Untuk memenuhi keperluan pegawai dalam birokrasi di Pemkab Inhu, saat ini sudah diajukan formasi CPNS sebayak 200 orang lebih. Ini untuk posisi tenaga pendidik, kesehatan dan tenaga teknis lainnya. ‘’Kita sudah ajukan formasi ke pusat, tapi kita belum tahu berapa yang disetujui,’’ jelasnya.
Dia melanjutkan, jika penerimaan CPNS dilakukan, kemungkinan yang akan diterima berada di bawah angka tersebut. ‘’Dapatnya kita mungkin di bawah itu lagi. Kemarin kita sempat ajukan sampai 2.000 orang. Dapat formasi lagi turun jadi 800 orang. Kabupaten kan harus imbang, menurut provinsi imbangnya 200 sampai 300 orang,’’ urainya.(fat/egp/ali)