LAMR Minta Yaqut Urus Diri Sendiri

Nasional | Senin, 14 Januari 2019 - 10:04 WIB

LAMR Minta Yaqut Urus Diri Sendiri
GRAFIS: AIDIL ADRI/RIAU POS

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menilai, pernyataan Ke­tua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut adanya kelompok radikal mendukung salah satu kontestan pemilu 2019 di Riau dianggap hoaks. Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri Al azhar mengatakan, hal itu tak perlu ditanggapi berlebih-lebihan. Al azhar menilai, Yaqut ha­nya berasumsi tanpa data valid.

“Bagi kami itu hoaks. Tanpa data pendukung itu (pernyataan Yaqut) hoaks,” tegas Al azhar di Pekanbaru, Ahad (13/1).

Baca Juga :Kapolres Ajak Semua Elemen Berkolaborasi

Untuk itu, Al azhar meminta Yaqut berhenti membuat gaduh dan mengganggu ketenangan masyarakat. Sebelumnya, kata Al azhar, Yaqut pernah membuat gaduh, ketika hendak berkunjung ke Riau.

“Jadi sekarang jangan lagi buat kegaduhan. Urus saja diri sendiri dan organisasinya itu. Lebih baik dia tengok dirinya, dan jangan tengok di luar,” kata Al azhar.

Al azhar menduga Yaqut sengaja menyebut ada kelompok radikal di Riau yang mendukung peserta pemilu 2019 karena penasaran. Sebab, setelah Yaqut mencoba mempersulit dakwah Ustaz Abdul Somad di Jawa, masyarakat tetap tidak peduli.

“Ketika dia akan datang ke Riau dengan isu-isu itu (kirab satu negeri, red), orang menolaknya. Apalagi kita tidak memerlukan logikanya, kontroversi-kontroversinya,” tegasnya.

Menurut Al azhar, Yaqut tidak me­ngenal Riau. Sehingga masyarakat Riau tidak perlu menanggapi berlebihan soal penyataannya. Karena masyarakat juga mengetahui seolah-olah Yaqut lebih tahu tentang segalanya.

“Saya kira sikapnya yang seolah serba tahu tentang segalanya malah membuat masyarakat akan mengetahui siapa dia,” jelas Al azhar.

Al azhar tak mengelak, mungkin saja ada orang yang berpaham radikal. Namun tidak tepat mengatakan Riau menjadi sarangnya radikalisme.

“Kita di sini aman-aman saja. Kalaupun ada satu dua kejadian, tidak berarti Riau ini sarangnya. Pemikiran radikal mungkin memang sudah masuk ke Riau. Tindakan teror dalam 20 tahun terakhir ini pun beberapa kali terjadi di Riau. Tapi untuk mengatakan Riau sarang terorisme dan radikalisme, nanti dululah,” sambungnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook