LAMR Minta Yaqut Urus Diri Sendiri

Nasional | Senin, 14 Januari 2019 - 10:04 WIB

LAMR Minta Yaqut Urus Diri Sendiri
GRAFIS: AIDIL ADRI/RIAU POS

Menurutnya, mayoritas orang di Riau ini baik-baik. Orang Riau juga mengutuk adanya perbuatan teror. Kata Al azhar, teror yang sangat mengancam Riau itu adalah narkoba. Bukanlah radikalisme. Sebab, narkoba sudah masuk ke seluruh lapisan masyarakat.

“Teror narkoba ini ancaman dan akibatnya begitu masif, berlangsung sudah sejak lama. Tapi belum juga teratasi. Sudah sejak lama pula kita di Riau berharap negara benar-benar hadir untuk memberantasnya,” harapnya.

Baca Juga :Kapolres Ajak Semua Elemen Berkolaborasi

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Riau, Chairul Risky mengatakan, sejauh ini Riau masih dalam kondisi aman. Artinya, belum ada tindakan mengarah ke radikal dan terorisme.

“Kalau ada orang mengatakan Riau ini sarangnya radikalisme, itu tergantung orang dari sudut mana dia memandang. Tapi sejauh ini Riau masih aman-aman saja,” katanya.

Ditanya soal seberapa besar potensi radikalisme dan terorisme di Provinsi Riau, sehingga muncul pernyataan Ketua Umum GP Ansor seperti itu, Risky malah mempertanyakan dasarnya.

“Dasarnya apa bicara seperti itu. Selama ini Riau aman dan tentram,” ujar Risky.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau Taufik Arrakhman menyebut pernyataan Yaqut meresahkan. Terlebih, Yaqut turut menuding salah satu capres berafiliasi dengan kelompok radikal di Riau. Selain tanpa dasar dirinya mempertanyakan kapasitas Yaqut menyampaikan informasi yang bukan domainnya.

“Negara kita ini sudah punya badan yang hebat menangani masalah tersebut. Seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Densus 88 anti teror bahkan kita punya TNI yang sangat kuat. Lantas apa kapasitas yang bersangkutan menyampaikan informasi itu,” sebut Taufik kepada Riau Pos, Ahad (13/1).

Maka dari itu, lanjut Taufik, yang berhak menyampaikan daerah mana yang terdapat kelompok radikal adalah pihak keamanan negara. Bukan sebuah organisasi masyarakat (ormas). Apalagi tanpa data yang jelas. Hal itu membuat dirinya menyimpulkan pernyataan yang disampaikan Yaqut meresahkan. Karena sejauh ini belum satu pun badan keamanan negara menyatakan hal serupa Yaqut.

“Inilah yang kami herankan. Me­ngapa saudara Yaqut menyampaikan hal yang bukan domainnya. Kita kan punya badan keamanan yang kompleks. Kenapa tidak kita percayakan saja pada aparat berwenang (BIN, TNI, Polri, red) untuk menyelesaikan,” paparnya.(ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook