SMI Siap Dukung Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Baru

Nasional | Minggu, 13 Oktober 2019 - 04:31 WIB

SMI Siap Dukung Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Baru
Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Edwin Syahruzad (kiri) dan Head of Corporate Secretary SMI Ramona Harimurti (kanan), dalam Media Meet Up 2019, di Kepulauan Seribu, Jakarta. (ESTU SURYOWATI/JAWAPOS>COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI menyatakan kesiapan dalam memberikan dukungan pembangunan ibu kota baru. Sebagaimana diketahui, saat ini pemerintah tengah mengkaji pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan pesan yang jelas bahwa pembangunan ibu kota baru sebisa mungkin tidak membebani APBN. Maka dari itu, diperlukan skema pembiayaan yang kreatif (creative financing).


Edwin menambahkan, saat ini memang pemerintah sudah merencanakan sejumlah proyek yang akan dibangun di ibu kota baru. Namun, rencana tersebut belum dipaparkan secara definitif.

"Tentu kami menunggu. Ketika sudah didefinisikan lebih pasti, tentu kami lebih leluasa merancang skema pendanaan, khususnya dalam konteks creative financing," kata Edwin dalam acara Media Meet Up 2019, di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Lebih lanjut Edwin menuturkan, SMI akan memberikan dukungan dalam pembangunan ibu kota baru, khususnya untuk proyek-proyek yang menjadi fokus perseroan. Itu berarti yang akan didukung adalah proyek-proyek yang masuk dalam kewenangan pemerintah daerah.

Misalnya, untuk perkotaan, infrastruktur dasar yang dibutuhkan antara lain perumahan, transportasi publik, serta pengolahan air kotor dan sampah.

"Itu basic yang bisa diskemakan secara lebih kreatif, sehingga mengurangi ketergantungan APBN," ucap Edwin.

Sementara itu, proyek-proyek yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, seperti listrik, tidak akan diberikan dukungan. Edwin menambahkan, sebagai BUMN di bawah koordinasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), SMI berkomitmen menjadi pihak yang paling awal terlibat dalam proses pembangunan ibu kota baru.

Pasalnya, lanjut Edwin, pembangunan ibu kota baru yang memang dari green field membutuhkan persiapan matang dan cepat.

"Agar bisa dihitung dari mana sumber pembiayaan proyek itu akan berasal, apakah badan usaha dan mana yang sejatinya butuh dukungan pemerintah lewat fiskal," ungkapnya.

Untuk diketahui, pada 2017 lalu, SMI telah mendatangani pembiayaan untuk pembangunan jalan dan rumah sakit di Penajam Paser Utara. Nilai pembiayaannya mencapai Rp346 miliar.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook