6 Ribuan Kuota Jemaah Calon Haji Belum Terisi

Nasional | Sabtu, 13 Mei 2023 - 11:15 WIB

6 Ribuan Kuota Jemaah Calon Haji Belum Terisi
Jemaah calon haji asal Pekanbaru mengikuti rangkaian manasik haji tingkat kecamatan di Masjid Paripurna Muhajirin, Jalan Rajawali Sakti, Pekanbaru, Kamis (11/5/2023). (MHD AKHWAN/RIAUPOS)

PEKANBARU dan JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Meski batas waktu pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) diperpanjang sepekan terakhir, kuota haji Indonesia belum terserap 100 persen. Secara nasional, sampai pelunasan hari terakhir, Jumat (12/5), terdapat 6.943 kuota belum terisi karena JCH belum melunasi Bipih. Kementerian Agama (Kemenag) belum memutuskan masa pelunasan bakal dibuka lagi atau tidak.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief menyampaikan, secara total 96,5 persen jemaah berhak lunas bipih 2023 sudah melakukan pelunasan. Total kuota haji reguler tahun ini mencapai 203.320 orang. ’’Data kami mencatat, ada 196.377 jemaah haji reguler yang sudah melunasi biaya haji,’’ katanya, Jumat (12/5) malam.


Artinya, ada 6.943 JCH yang belum melunasi biaya haji. Hilman menyatakan, saat ini kebijakan selanjutnya masih didiskusikan di internal Kemenag. Hilman mengungkapkan, ada sejumlah opsi yang sedang mereka godok. Salah satunya, memperpanjang kembali masa pelunasan bipih dengan daftar JCH yang sama dengan sebelumnya. Atau, dibuka kembali pelunasan tahap kedua dengan kriteria JCH yang baru.
Dia menegaskan, ketika sudah diterbitkan, keputusan akan langsung diumumkan kepada masyarakat. ’’Waktu pelunasannya sangat mungkin akan diperpanjang,’’ jelasnya.

Hilman menjelaskan, sejak 2016, pelunasan biaya haji dibuka dalam dua tahapan. Kecuali pada musim haji 2022, hanya satu tahapan karena kuotanya 100 ribuan kursi.

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Ahmad Abdullah Yunus mengungkapkan, pihaknya telah membuat beberapa skema untuk antisipasi jika memang pelunasan haji belum bisa terselesaikan kemarin.

Skema yang disiapkan tersebut adalah perpanjangan masa pelunasan atau pembukaan pelunasan tahap kedua. ”Tapi, nanti ini dilaporkan dulu ke Menteri (Agama),” katanya saat ditemui di acara pelepasan produk ekspor bumbu dan makanan siap saji ke Arab Saudi oleh PT Pangansari di Jakarta.

Disinggung jika pemberlakuan skema perpanjangan waktu pelunasan akan mengganggu jadwal pemberangkatan haji atau tidak, Ahmad meyakini tidak. Sebab, jemaah haji baru akan mulai masuk asrama haji pada 23 Mei 2023. Mereka akan menginap di asrama haji selama 24 jam sebelum bertolak ke Tanah Suci. ’’Jadi, mudah-mudahan masih ada waktu untuk pelunasan,’’ tuturnya.

Sementara itu, dari data Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Riau, sebanyak 4.892 JCH reguler Riau yang sudah melakukan pelunasan. Jumlah itulah yang dipastikan berangkat ke Tanah Suci Makkah, dari 5.047 kuota haji Riau tahun ini.

“Data sampai hari ini (kemarin, red), sebanyak 4.892 yang melunasi,” kata Kepala Kantor Kemenag Provinsi Riau H Mahyudin MA kepada Riau Pos, Jumat (12/5).

Namun, Mahyudin tidak merinci berapa banyak JCH batal berangkat dan penyebabnya. ‘’Yang pasti mereka yang tak melunasi karena belum cukup uangnya, dan beberapa alasan lainnya,” tambahnya.

Tapi, dia memastikan, jemaah reguler yang tidak melunasi sampai batas waktu seperti yang ditetapkan dianggap batal berangkat, otomatis masuk daftar tunggu keberangkatan tahun depan.

Dijelaskan Mahyudin, ketika JCH reguler yang melakukan pelunasan belum mencapai kuota sebanyak 5.047 jemaah, maka JCH cadangan naik mengganti jemaah yang batal berangkat karena tidak melakukan pelunasan tersebut. “Penggantinya jemaah cadangan, namun itu kami masih menunggu informasi terbaru arahan dari pusat,” sebutnya.

Di sisi lain, Kemenag Riau telah memberangkatkan 67 petugas haji yang terdiri dari Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sebanyak 9 orang, PPIH Kloter 25 orang (yang terdiri dari 13 ketua kloter dan 12 pembimbing ibadah), dan 33 Petugas Haji Daerah (PHD). Mahyudin berharap kepada petugas untuk memberikan layanan terbaiknya kepada jemaah.

“Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Saya berharap para petugas dapat berkolaborasi dalam melaksanakan tugas, terlebih saat ini pelayanan haji mengambil tema Berkeadilan dan Ramah Lansia. Banyak lansia yang akan diberangkatkan pada tahun ini. Oleh karena itu, saya berpesan untuk tetap prioritaskan layanan kepada lansia. Utamakan tugas sebagai petugas haji,” ucapnya.

Lebih lanjut Mahyudin juga mengingatkan petugas untuk melaksanakan tugas sebagaimana tuntutan pakta integritas yang sudah ditandatangani. “Pakta integritas yang sudah ditandatangani harus dipegang kokoh sehingga dapat betul-betul melaksanakan tugas dalam memberikan pelayanan kepada jemaah dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Kuota Haji Tambahan
Di tempat terpisah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi atas tambahan kuota haji 8 ribu kursi. Sebab, tambahan itu bisa mengurangi panjangnya antrean haji di Indonesia. Dia menyerahkan urusan teknis penyaluran kuota haji tambahan tersebut kepada Kemenag. Ma’ruf hanya berpesan supaya kuota tambahan itu dibagi secara adil.

Dia juga mengingatkan supaya Kemenag harus bergerak cepat mengurus pendistribusian kuota tambahan tersebut agar bisa diserap sebesar-besarnya. Jangan sampai kejadian tahun lalu terulang ketika tambahan sebanyak 10 ribu kursi tidak bisa digunakan karena waktunya yang mepet. ’’Sekarang ini supaya betul-betul mulai diurus semuanya dengan baik,’’ katanya di sela kunjungan kerja di Kota Ternate, Maluku Utara, kemarin.

Lebih lanjut Ahmad Abdullah menjelaskan, pihaknya saat ini menyiapkan konsep untuk tambahan kuota haji. Sesuai dengan undang-undang, tambahan kuota memang menjadi kewenangan menteri akan diberikan kepada siapa.

Hanya, jelas Ahmad, terkait dengan penambahan kuota haji tersebut, hingga saat ini memang belum ada surat resminya. Baru secara lisan. ’’Jadi, ada komunikasi antara Kementerian Haji Arab Saudi dan Kemenag bahwa Indonesia sangat mungkin akan mendapatkan kuota tambahan 8 ribu,’’ bebernya.

Bertambahnya kuota haji, lanjut Ahmad, otomatis juga akan menambah jumlah kloter pemberangkatan. Kementerian Haji Arab Saudi telah memberikan tambahan dari 4.200 kloter menjadi 4.500 kloter. Peruntukannya juga difokuskan untuk penanganan jemaah lansia. Termasuk difabel. Tahun ini jumlah jemaah lansia sekitar 67 ribu orang.

Pelunasan di BSI
Pelunasan biaya JCH 2023 di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sudah lancar sampai batas waktu terakhir kemarin. Baik melalui kantor cabang maupun BSI Mobile. ’’Sampai pukul 15.00 WIB, total pelunasan haji BSI sebesar 157.775 jemaah atau 97,67 persen dari kuota jemaah haji BSI,’’ jelas SVP Islamic Ecosystem Solutions BSI Muhammad S Habiby kepada Jawa Pos (JPG).

Saat ini total kelolaan tabungan haji di BSI per 31 Maret 2023 adalah 4,6 juta rekening. Dari jumlah tersebut, nilai kelolaannya mencapai Rp10,7 triliun. Untuk pelunasan tahun ini se-Indonesia, 81 persen merupakan nasabah BSI.

Pemulihan kembali layanan perbankan juga disampaikan Regional CEO BSI Aceh Wisnu Sunandar. ’’Alhamdulillah, layanan pelunasan haji di BSI Aceh berlangsung lancar. Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh jemaah calon haji,’’ tuturnya saat dihubungi, Jumat (12/5) malam.

Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna menyebutkan, saat ini sekitar 30 persen pelunasan biaya haji sudah melalui BSI Mobile. Meningkat dari tahun lalu, yaitu sekitar 10 persen. ’’Memang 70 persen masih melalui cabang. Ini dapat dimaklumi karena sebagian besar  jemaah calon haji kan berusia sepuh dan tidak akrab dengan BSI Mobile,’’ ujar Anton.

Hilman juga menyinggung CJH yang menggunakan BSI sempat resah karena khawatir tidak bisa melunasi dan gagal berhaji. ’’Semestinya ada solusi taktis sehingga bisa mengatasi kedaruratan semacam itu,’’ katanya.(ilo/wan/gih/han/c14/ttg/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook