DIDUGA KARENA PENELANTARAN

Ketua MPR Tersinggung dan Marah karena Kasus Kematian Debora

Nasional | Selasa, 12 September 2017 - 17:45 WIB

Ketua MPR Tersinggung dan Marah karena Kasus Kematian Debora
Ketua MPR Zulkifli Hasan. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kasus kematian bayi Debora yang diduga terjadi akibat lambannya penanganan pihak Rumah Sakit (RS) Mitra Kelusrga ikut menuai komentar Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional itu mengaku kecewa dan marah karena RS Mitra Keluarga tidak memberikan pertolongan orang yang sedang sekarat.

Baca Juga :Kerukunan Antarsuku Dorong Pembangunan di Riau

Akibatnya, bayi mungil itu harus meninggal karena tidak adanya penaganan kesehatan.

"Saya tersinggung dan marah betul ada rumah sakit tidak menerima pasien karena tidak bawa uang sampai Debora meninggal," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Dia memandang, yang dilakukan oleh RS Mitra Keluarga ini jauh dari nilai-nilai Pancasila. Terlebih, dalam UU sudah dijamin setiap anak berhak memperloleh hak untuk hidup.

"Ini sudah jauh dari nilai-nilai luhur Indonesia yang punya Pancasila," tuturnya.

Karena itu, dia menduga RS Mitra Keluarga perlu bertanggung jawab atas meninggalnya bayi 4 bulan tersebut. Jika nantinya rumah sakit tersebut bersalah, dia meminta diberikan sanksi berat. Bahkan, sambungnya, kalau perlu izinnya dicabut.

"Saya kira ini rumah sakit yang tidak punya nilai-nilai luhur Pancasila," tandasnya.

Dilaporkan sebelumnya, bayi Debora meninggal pekan lalu di ruang Instalasi Gawat Darurat RS Mitra Keluarga. Kendati dalam kondisi kritis, bayi Debora tak juga dirujuk ke ruang perawatan intensif khusus anak karena orang tuanya, Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang tak punya uang cukup. Untuk bisa dirawat di ruang khusus, orangtua bayi Debora harus menyediakan uang muka Rp19,8 juta.

Sementara mereka hanya punya uang Rp5 juta. BPJS Kesehatan yang dimiliki tak bisa dipakai lantaran RS swasta itu tak bekerja sama. Proses mendapatkan rumah sakit pengganti yang bekerja sama dengan BPJS butuh waktu. Saat rumah sakit pengganti didapat, bayi Debora sudah tak tertolong.

Adapun RS Mitra Keluarga Kalideres melalui keterangan tertulis menyatakan, orang tua keberatan dengan biaya Rp19,8 juta. Rumah sakit juga sudah berupaya membantu mencari rumah sakit yang punya fasilitas untuk peserta BPJS. Pengelola juga menyatakan sudah memberikan penanganan semestinya pada bayi Debora selama di IGD‎. (cr2)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook