Tarif Pesawat Diturunkan

Nasional | Senin, 14 Januari 2019 - 11:19 WIB

Tarif Pesawat Diturunkan
SALAM KOMANDO: Ketum INACA Ari Askhara (3 dari kanan) salam komando bersama perwakilan maskapai dan AP II saat memberi keterangan terkait penerapan tarif batas atas dan tarif bawah pada maskapai penerbangan di Jakarta, Ahad (13/1/2019). (FEDRIK TARIGAN/JPG)

Ari menegaskan bahwa pecan depan akan melakukan pembicaraan dengan PT Angkasa Pura 1, PT Angkasa Pura II, AirNav, dan Pertamina. Hal tersebut menurutnya agar selaras antara biaya pendukung layanan bandar udara dan navigasi dengan mekanisme pasar dan daya beli masyarakat. Lebih lanjut Ari juga mengatakan agar maskapai harus melakukan penghematan. Hal itu dikarenakan laba bersih yang diterima diprediksi akan semakin menipis.  ”Laba bersih maskpai di dunia ini kecil. Sekitar 2 persen saja,” ungkapnya.

Dia berharap penurunan tarif tiket penerbangan tersebut dapat memberikan akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara.

Baca Juga :Pekanbaru Terbaik Penyelenggaraan Angkutan Umum

”INACA memastikan penurunan tarif tiket penerbangan tersebut sesuai dengan koridor regulasi dan aturan tata kelola industri penerbangan nasional. Selain itu tetap mengutamakan keselamatan penerbangan dengan tetap meningkatkan pengawasan atas safety dan maintenance seluruh pesawat,” ucapnya.

Direktur Citilink Juliandra Nurtjahyo saat ditemui pada acara yang sama menuturkan, pihaknya sudah mulai menurunkan harga sejak Jumat lalu. Dia mengakui tidak semua rute turun.

”Sejak Jumat sudah turun pada beberapa rute dan jam tertentu,” ungkapnya.

Sebagai maskapai yang mendeklarasikan sebagai maskapai low-cost carier (LCC), Juliandra menegasakan tetap akan berpihak pada masyarakat. Dia berjanji 30 persen kursinya akan berharga paling murah. Sementara itu Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah berharap agar efisiensi maskapai bisa dilakukan dari banyak hal. Misalnya saja holding atau waktu tunggu untuk landing mau pun take off dikurangi.  ”Kami minta AirNav untuk tidak terlalu lama melakukan holding,” ucapnya.

Menurut Pikri dengan berputar-putar pesawat di udara atau menunggu lama di taxiway akan membuang banyak bahan bakar. Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, bahwa sebelumnya maskpai telah melakukan perang tarif dengan memberikan harga murah. Kenaikan harga tiket pesawat menurut Budi tidak melebihi batas atas, sehingga belum dilakukan penertiban.(lyn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook