JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Proyek science techno park (STP) yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo di berbagai daerah mulai direalisasikan. Dengan target lima tahun, 100 STP difungsikan sebagai basis penelitian dan pengembangan demi kepentingan perekonomian daerah.
Pemerintah kemudian melakukan melakukan kajian dan sejumlah evaluasi demi realisasi STP. Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mengatakan, evaluasi itu dimaksudkan untuk memastikan realisasi STP sudah sesuai standar yang ditetapkan.
Dijelaskan Puan, saat ini, sudah ada 60 dari 100 STP yang dibangun. Menurutnya, semua STP yang dibangun harus selaras dan sesuai dengan pembangunan daerah.
"Saya minta untuk diverifikasi dan dimonitor, apakah 60 STP itu sesuai yang ditetapkan Pemerintah. Karena itu Kemenristekdikti harus bikin pedoman aturannya," kata Puan saat ditemui usai memimpin rapat koordinasi (rakor) STP di Kantor Kemenko PMK, Kamis (11/2/2016).
Hadir dalam rakor itu antara lain Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Selain itu ada pula perwakilan dari lembaga yang terlibat dalam pembangunan STP. Antara lain Badan Tenaga Nuklir Indonesia (BATAN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Puan menegaskan, pembangunan 100 STP merupakan salah satu perwujudan agenda Nawacita yang diusung Presiden Jokowi dalam rangka menghasilkan produk-produk inovasi berbasis teknologi dan mencetak pengusaha pemula yang inovatif dan kreatif. Karenanya program itu telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. (*)
Sumber:Jawa Pos
Editor: Hary B Koriun