Adapun wilayah yang masih pada tersebut adalah Desa Pronojiwo, Desa Supit Urang, Desa Taman Ayu, Desa Tempursari dan Desa Curah Kobokan. Adi menjelaskan, beberapa daerah yang masih padam belum dapat dijangkau oleh petugas PLN dikarenakan adanya akses jalan utama (Jembatan Perak Piketnol) yang roboh akibat erupsi.
‘’Saat ini (kemarin, red) akses menuju lokasi masih tertutup, akibat patahnya jembatan Perak di Pronojiwo. Personel PLN akan segera mengamankan pasokan listrik di lokasi terdampak saat akses kembali dibuka, tentunya dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh personel dan berkoordinasi dengan BPBD dan TNI Polri," papar Adi.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi turunnya abu panas lanjutan. Terutama di tengah intensitas hujan dan cuaca ekstrem yang menyertai. ‘’Bagi masyarakat jangan berada di dekat jaringan listrik, gardu, panel PJU ataupun pohon yang berpotensi roboh ketika terjadi cuaca ekstrem," imbuhnya.
PLN pun telah melakukan jumlah langkah, yaitu koordinasi dengan BPBD untuk memastikan daerah atau zona yang aman dan zona bahaya, serta zona yang bisa dilewati oleh petugas PLN dalam upaya pengecekan instalasi dan penormalan. Selain berfokus pada pemulihan suplai listrik, PLN juga telah menyiapkan Posko Darurat Bencana sebanyak tiga pos di ULP Tempeh, Posco Sumbe, Kacang dan Posco Penanggal. Serta menyiapkan bantuan berupa bahan makanan, logistik dan dapur umum untuk masyarakat setempat.
Selain itu, stok dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terpantau aman. Agung menjelaskan, PT Pertamina telah melaporkan bahwa stok dan distribusi BBM dan LPG di Kabupaten Lumajang terpantau aman. Sebanyak 17 SPBU dan 12 Agen LPG PSO (subsidi) masih beroperasi.
Begitu pun dengan SPBU di Kecamatan Pronojiwo dan Pertashop di desa terdekat wilayah terdampak, yakni di Desa Sumberurip, Sumberwuluh, Penanggal, dan Kloposawit masih beroperasi. ‘’Hanya saja suplainya dialihkan dari Fuel Terminal Malang ke Integrated Terminal Surabaya," tutur Agung.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Patra Niaga Jatimbalinus Deden Mochamad Idhani menyampaikan, di wilayah terdampak itu terdapat lembaga penyalur terdekat yaitu SPBU 54.673.10 yang berada di Kecamatan Pronojiwo atau 14 kilometer dari Puncak Semeru. Namun, karena jembatan Gladak Perak terputus maka SPBU tersebut akan dialihkan suplainya melalui Integrated Terminal Surabaya dari sebelumnya melalui Fuel Terminal Malang.
‘’Untuk penyaluran LPG di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari saat ini stok terpantau aman namun juga akan ada pengalihan suplai dari SPPBE dari sebelumnya di wilayah Kabupaten Lumajang ke SPPBE di Kabupaten Malang dengan rata-rata penyaluran 40.000 tabung per bulan," ujar Deden.
Pertamina Patra Niaga juga terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti BPBD dan Kepolisian untuk kelancaran operasi di lapangan serta bantuan lainnya.
‘’Kami akan terus mengevaluasi dan memberikan kabar terbaru terkait operasional di lapangan. Masyarakat tidak perlu panik karena kami berkomitmen untuk mendistribusikan energi hingga ke seluruh wilayah," katanya.
Presiden
Presiden Joko Widodo memerintahkan segenap jajarannya untuk bergerak cepat melakukan langkah-langkah tanggap darurat dalam bencana alam erupsi Gunung Semeru. Bencana ini menjadi perhatian bagi Jokowi. Untuk itu, dia terus memonitor perkembangannya.
Diwakili Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Jokowi berpesan agar seluruh menteri, kepala lembaga, dan pejabat daerah segera melakukan langkah tanggap darurat. Pencarian korban juga terus dilakukan. Sedangkan korban yang ditemukan dan dalam kondisi terluka, maka segera diobati.
"Segera melakukan tindakan secepat mungkin," ungkap Praktikno.
Di samping itu, Jokowi juga memerintahkan agar bantuan pelayanan kesehatan, penyediaan logistik kebutuhan dasar pengungsi, hingga perbaikan infrastruktur dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat.
“Kepada kepala daerah dan pejabat pemerintah untuk selalu waspada dan mengajak masyarakat untuk selalu siaga," ujarnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti arahan petugas di lapangan. "Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, selalu memberikan pertolongan dan perlindungan kepada para korban dan memudahkan kita dalam menghadapi setiap tantangan," katanya.
Upaya mempercepat pemberian bantuan diharapkan juga segera dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur bersama seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) di tingkat provinsi maupun kabupaten. Sehingga bisa bersama-sama memberikan bantuan dengan cepat.