PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Kamis (9/9). Rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Agung Nugroho diikuti pimpinan dan anggota Komisi V ini membahas perihal progres vaksinasi untuk masyarakat.
Di awal, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir sempat terlambat selama kurang lebih satu jam. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya kadis datang dan rapat langsung dimulai. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho mengaku kecewa dengan progres vaksinasi yang baru menyentuh angka 16,6 persen. Data itu merupakan jumlah masyarakat Riau yang divaksin hingga tahap 2. Sedangkan jumlah masyarakat yang divaksin pada tahap 1 baru mencapai 25 persen. Jumlah tersebut menurut Agung sangat minim dibanding beberapa wilayah tetangga seperti Sumatera Utara (Sumut).
"Angka kita cukup jauh dibanding provinsi tetangga seperti Sumut. Untuk nasional Riau masuk nomor urut 20, nomor satu DKI, nomor dua Bali, nomor tiga bahkan Kepri, kita jauh sekali, nomor 20," ujar Agung.
Atas persoalan itu, dirinya meminta agar pemprov mengupayakan agar Provinsi Riau bisa mendapat prioritas vaksin Covid-19. Bila perlu ia mengajak bersama-sama untuk mendatangi Kementerian Kesehatan RI agar vaksin untuk masyarakat Riau bisa dapat lebih banyak. Sehingga vaksin untuk masyarakat bisa digenjot dan mencapai target yang diharapkan.
Sementara itu Kadiskes Riau Mini Nazir menyebut bahwa alokasi vaksin untuk daerah itu ditetapkan oleh pemerintah pusat. Dia menyebut bahwa pihaknya bahkan juga Gubernur Riau, telah mencoba jemput bola ke pusat agar bisa mendapat tambahan kuota vaksin. Diakui dia, pada Juni lalu distribusi vaksin ke Riau sempat terhenti. Itu karena pemerintah pusat memfokuskan vaksinasi untuk wilayah Jawa dan Bali.
"Pada Juni lalu memang tersendat. Lebih diprioritaskan di Pulau Jawa karena lonjakan kasus yang sangat tajam. Alhamdulillah dalam Agustus setiap minggu ada didatangkan vaksin, namun masih belum mencukupi dari target per hari sebanyak 30 ribu dosis," paparnya.
Ia mengaku sangat setuju dengan ajakan DPRD Riau untuk bersama-sama menjemput tambahan kuota vaksin untuk Riau. Dengan harapan, jumlah vaksin yang dialokasikan untuk Riau bisa bertambah.
BOR Ruang Isolasi Rumah Sakit Sudah 18 Persen
Seiring menurunnya penambahan pasien positif Covid-19 di Riau, juga berdampak pada menurunnya keterisian ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit rujukan di Provinsi Riau. Mimi Yuliani Nazir mengatakan, saat ini keterisian atau bed occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan di Riau sudah berkisar 18 persen. BOR tersebut untuk ruangan isolasi non-ICU.
"Saat ini keterisian ruang isolasi Covid-19 rumah sakit di Riau sudah relatif stabil. Atau sudah 18 persen," kata Mimi.
Sementara itu untuk keterisian ruang isolasi Covid-19 ICU di Riau saat ini berkisar 45 persen. Hal tersebut dikarenakan banyak pasien Covid-19 yang dibawa ke rumah sakit kondisi sudah parah sehingga memerlukan penanganan khusus.
"Karena itu kami minta masyarakat menderita Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah, jika sudah mengalami sesak napas segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis," imbaunya.
Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga menginformasikan per Kamis (9/9) pasien positif Covid-19 di Riau bertambah 209 orang. Dengan penambahan tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 125.328 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 344 pasien, sehingga total 118.521 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar dukanya, juga terdapat 22 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 3.914 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 399 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 2.494 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri 2.893 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 4.389 orang dan yang isolasi di rumah sakit 76 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 104.937 meninggal dunia 450 orang. Mimi juga berpesan, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.(nda/sol)