Sementara itu, jumlah peserta reguler mencapai 323.068 orang. Sedangkan, bidikmisi berjumlah 74.230 orang. Data tersebut merupakan peserta UTBK seluruh Indonesia.
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto menuturkan, beberapa lokasi pusat UTBK SBM PTN di kota besar sudah penuh. Antara lain, Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta di DKI Jakarta; Universitas Negeri Jogjakarta, Institut Seni Indonesia serta Universitas Gadjah Mada di DI Jogjakarta. Selain itu, Universitas Diponegoro di Semarang dan Insititut Teknologi Bandung juga sudah full-booked untuk gelombang 1.
Sementara di Surabaya, tiga pusat UTBK SBMPTN masih tersedia. Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi pilihan favorit peserta untuk melakukan tes. Hingga malam tadi, Unair sudah terisi 87 persen dan Unesa 71 persen. Sedangkan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baru 65 persen.
Meski begitu, Budi mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir. Lokasi tes tidak berpengaruh dengan diterima atau tidak. “Tes di pusat UTBK mana pun sama. Nanti ada waktu mendaftar SBM PTN bisa memilih PTN dan prodi sesuai keinginan,” jelas Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada itu saat dihubungi Jawa Pos (JPG) kemarin.
Untuk mengakomodir keperluan siswa yang belum mendaftar, LTMPT akan berkomunikasi dengan pusat UTBK yang sudah penuh untuk membuka sesi tambahan untuk gelombang 1. “Kami akan kaji dulu. Sementara ini, pusat UTBK masih tersedia di PTN lain. Tapi untuk PTN favorit memang sudah habis,” ujar Budi.
Wakil Ketua 1 LTMPT Joni Hermana menegaskan, bagi peserta yang sudah log in sistem pendaftaran UTBK SBM PTN agar langsung melakukan finalisasi. Tujuannya, menghindari terjadinya kendala-kendala lain yang tidak diinginkan. “Kalau sudah milih tanggal langsung finalisasi. Antisipasi supaya terjadi penumpukan lagi,” kata Joni.(han/jpg)