JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hasil seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP) masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bakal diumumkan Selasa (28/3). Para peserta yang dinyatakan lolos diminta untuk menyelesaikan hingga proses daftar ulang.
Ketua Pelaksana Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Budi P Widyobroto menegaskan, bagi yang sudah diterima namun tidak menuntaskan hingga proses daftar ulang atau tak jadi diambil maka akan dikenakan sanksi.
Peserta akan ditandai dan tidak diperbolehkan mendaftar seleksi masuk PTN selama dua tahun ke depan. Hal ini agar SNBP tak hanya dijadikan cadangan. Selain itu, kebijakan ini agar dapat memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum mendapat kursi kuliah.
”Setelah pengumuman nanti, yang diterima jalur SNBP juga otomatis akan ditandai agar tidak bisa mendaftar ke SNBT (seleksi nasional berbasis tes, red),” ungkapnya, Rabu (22/3).
Dia menjelaskan, peserta SNBT hanya dibolehkan mengikuti ujian tertulis berbasis komputer (UTBK)-SNBT jika tidak lolos SNBP. Karenanya, mereka pun hanya diberikan kesempatan mendaftar usai pengumuman SNBP dilakukan. Para peserta yang tak lolos memiliki waktu dua pekan untuk melakukan pendaftaran UTBK-SNBT. Yakni, mulai 28 Maret sampai 14 April 2023.
Pada UTBK SNBT, kata dia, calon peserta punya jatah memilih dua program studi (prodi) di PTN tujuan. Yang spesial, kedua prodi tersebut boleh di satu PTN yang sama dan tak wajib berada satu daerah dengan SMA/SMK/MA asal.
Menariknya lagi, di SNBT ini akan ditawarkan sejumlah prodi yang sebelumnya tak dibuka di SNBP. Misalnya, prodi ekonomi digital di Universitas Negeri Padang dan prodi kedokteran Universitas Bangka Belitung. ”Ada sekitar belasan, sekitar lima belasan lah,” ujarnya.
Budi meminta calon peserta untuk betul-betul melihat dengan jeli prodi yang ditawarkan oleh PTN. Tahun ini, ada 76 PTN yang didalamnya ada 21 PTN berbadan hukum yang terlibat dalam seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB). Kemudian, 43 politeknik negeri yang didalamnya termasuk 18 PTKIN. Untuk detail PTN dan prodi tersebut, calon peserta disarankan membuka laman resmi SNPMB.
”Ada penjelasan PTN-nya mana saja, daya tampung berapa, prodinya apa saja. Termasuk, perbandingan jumlah pendaftar dan yang diterima. Ini bisa dipakai untuk gambaran tingkat kompetensi seperti apa,” paparnya.
Selain itu, Budi turut mengingatkan, bahwa nantinya saat memilih pusat lokasi UTBK-SNBT, peserta tak harus memilih PTN yang jadi tujuan kuliah. Sebab, tes di PTN yang dituju tak lantas memberikan kesempatan lebih bagi calon peserta untuk diterima. Dia mencontohkan, ketika ingin masuk ITS maka tak perlu memilih lokasi UTBK di ITS. Bisa di pusat UTBK terdekat dari lokasi tempat tinggalnya.
Sementara itu pelaksanaan seleksi mahasiswa baru juga digelar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Koordinator Pokja Humas Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) PTKIN Mukhammad Rikza Chammami mengatakan jumlah pelamar PTKIN setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
Dia mengatakan pada PMB PTKIN saat ini, sedang berproses Seleksi Potensi Akademik Nasional (SPAN). Seleksi jalur ini menggunakan sistem penilaian prestasi pelamar. Diantaranya dilakukan dengan menilai rapor peserta didik. “Tercatat 176.413 siswa melakukan finalisasi pendaftaran oleh sekolah pada tahun 2023 ini,” katanya di Jakarta.
Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya. Rikza menuturkan pendaftar jalur SPAN PTKIN tahun lalu tercatat ada 172.971 siswa. Dia menjelaskan seleksi mahasiswa baru tersebut, diikuti 58 unit PTKIN di bawah naungan Kemenag. Selain jalur SPAN, seleksi masuk juga dibuka lewat jalur Ujian Masuk (UM-PTKIN). Seleksi jalur ini menggunakan sistem ujian atau tes berbasis komputer.
Dia menjelaskan tahun ini total kuota mahasiswa baru di seluruh PTKIN mencapai 177.135 kursi. Kuota tersebut terbagi 33 persen untuk jalur SPAN-PTKIN. Kemudian sebanyak 44 persen untuk jalur UM-PTKIN. Dan sisanya maksimal 20 persen untuk jalur mandiri. “Saat ini seleksi yang sedang proses penilaian adalah jalur SPAN-PTKIN,” jelasnya.
Proses penilaian digunakan menggunakan skor nilai rata-rata mata pelajaran, nilai rata-rata mata pelajaran pendukung, dan prestasi lainnya. “Dokumen pendaftaran oleh siswa sedang dilakukan proses penilaian dan akan diumumkan pada 3 April mendatang,” katanya. Sementara penerimaan jalur UM-PTKIN akan diselenggarakan pada tanggal 10 April-15 Mei depan.(mia/wan/jpg)