WNI LUKA SUDAH TERIMA PENGOBATAN

Terbangkan Dua Pesawat ke Turki dan Suriah

Nasional | Jumat, 10 Februari 2023 - 11:28 WIB

Terbangkan Dua Pesawat ke Turki dan Suriah
Petugas saat mengikuti Apel Pelepasan Tim Polri untuk Misi Kemanusiaan International di Turki dan Suriah bertempat di Lapangan Baharkam Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/2/2023). (FEDRIK TARIGAN/ JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Mabes TNI memastikan bahwa dua pesawat TNI AU bakal bertolak ke Turki dan, Jumat (10/2) hari ini. Keduanya akan membawa tim advance dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan  (BNPP) atau Basarnas. Selain bertugas membantu korban gempa di sana, mereka juga akan mendata keperluan yang paling esensial. Sehingga tim kedua yang dikirim ke Turki dan Suriah membawa bantuan sesuai dengan keperluan para korban.

Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kamis  (9/2). ''Tim advance dulu dari Basarnas dan BNPB (yang berangkat ke Turki dan Syria),'' kata dia usai menutup Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Museum Satria Mandala, Jakarta.


Tim tersebut diterbangkan ke Turki dan Suriah menggunakan pesawat angkut Boeing 737 dan C-130 Hercules. Data keperluan korban gempa di Turki dan Suriah akan ditindaklanjuti. Yudo memastikan, tim yang berangkat ke Turki dan Suriah hari ini bukan yang pertama.

''Yang diperlukan (korban gempa) akan kami kirim berikutnya,'' ujar orang nomor satu di TNI tersebut. ''Mungkin tenaga kesehatan, tim zeni, atau mungkin tim anjing pelacak untuk mencari korban,'' tambahnya.

Sambil menunggu data dari tim advance tersebut, TNI bersama instansi terkait lainnya akan mengumpulkan dan menyiapkan bantuan. Dengan data dari tim advance, Yudo yakin persiapan pengiriman bantuan tahap kedua akan lebih matang. Karena itu, salah satu concern tim advance di sana adalah mendata seluruh keperluan korban gempa. ''Fokus (mencari tahu) yang diperlukan di sana,'' ujarnya.

Terpisah, Polri juga telah memastikan akan mengirimkan tim untuk membantu korban musibah gempa di Turki. Sedikitnya ada 26 orang yang dikirim untuk meringankan para korban. Mereka terdiri atas tiga unsur. Yakni tim medis, tim disaster victim identification (DVI), dan tim K9 atau anjing pelacak.

Kepala Baharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto mengatakan, dari 26 orang tersebut terdapat dokter spesialis, perawat serta pawang K9. Mereka diharapkan bisa meringankan penderitaan korban gempa. ''Apel ini agar saat diminta Basarnas berangkat, semua sudah siap,'' kata dia dalam apel yang diselenggarakan di Lapangan Baharkam Polri itu,

Khusus tim K9 atau regu anjing pelacak, lanjut Arif, terdapat dua unit yang terdiri dari dua K9 dan empat pawang atau instruktur. Anjing pelacak tersebut juga telah dilengkapi dengan baju penghangat. ''Untuk menambah daya tahan saat mencari korban. Informasinya Turki sedang cuaca dingin,'' jelasnya.

Untuk personel, Arif menyampaikan bahwa mereka sudah membawa tenda, sebagai tempat menginap dan merawat korban selamat. Itu dilakukan mengantisipasi rusaknya fasilitas penginapan di lokasi  terdampak gempa ''Personel memakai tenda membantu korban,'' terangnya.

Menurut dia, bantuan kemanusiaan tersebut merupakan bentuk kepedulian Indonesia terhadap masyarakat Turki yang sedang menghadapi musibah.

Sementara itu, hingga saat ini, dua orang WNI masih dinyatakan hilang kontak. KBRI Ankara masih berupaya melacak kedua WNI yang bekerja sebagai spa therapist di Dyarbakir tersebut. Kabar baiknya, tak ada laporan tambahan korban jiwa WNI hingga kemarin. Dari data KBRI Ankara, korban meninggal tercatat 1 WNI dan anaknya yang berusia satu tahun di Kahramanmaras.

''Saya ingin sampaikan duka cita yang dalam. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Innalillahi wainna ilaihi rajiun,'' ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

Lebih lanjut Retno mengatakan, dua pesawat sudah diterbangkan dari Jakarta untuk membawa bantuan tahap kedua dari Pemerintah Indonesia. Pesawat membawa Medium Urban SAR (MUSAR) beserta peralatannya, dan tim medis, lengkap dengan sejumlah bantuan medis yang diperlukan.

''Pemerintah Indonesia juga terus berkoodinasi dengan Pemerintah Turki terkait bantuan tahap selanjutnya yang akan kita berikan sesuai dengan kebutuhan yang sama.'' jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, rencana bantuan juga akan disiapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk Suriah. Rapat-rapat koordinasi pun telah dilakukan pemerintah dalam rangka membantu korban bencana gempa bumi di Turki dan Suriah.

Terpisah, Sekretaris I KBRI Ankara Fitriyani Riduan menyampaikan, bahwa 123 WNI bersama 1 WN Malaysia dan 1 WN Myanmar yang dievakuasi dari lima titik terdampak gempa sudah berada di Ankara. Mereka tiba sejak Rabu (9/2) pagi pukul 10.00 waktu setempat hingga 22.00 waktu setempat. ''Alhamdulillah, sudah semua tiba di penampungan KBRI Ankara yang berlokasi di Wisma Duta RI,'' ujarnya.

Setibanya di safe house, lanjut dia, enam orang WNI yang dievakuasi karena luka akibat gempa pun sudah ditindaklanjuti. Mereka telah diperiksa oleh dokter di Ankara. ''Tiga yang kakinya digips telah dironsen dan tidak ada cedera serius. Sementara, satu orang ada yang cedera anus akibat cuaca dingin, perlu perawatan ringan dan dua orang telah sehat,'' paparnya.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Suriah Wahid Abduljawad mengatakan, telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan keselamatan WNI di Suriah. KBRI Damaskus telah mengirimkan Tim Peninjau ke beberapa titik yang terdampak gempa cukup parah, antara lain Hama dan Aleppo.

Sebagai informasi, terdapat 836 orang WNI yang memiliki izin tinggal di Suriah. Dari jumlah tersebut, 116 WNI diketahui tinggal di wilayah terdampak gempa. Menurutnya, ada 5 titik wilayah di Syria yang terdampak cukup parah. Yaitu Provinsi Hama, Aleppo, Latakia, Idlib, dan Tartus. Hingga saat ini, korban gempa masih terus bertambah.

''KBRI telah mengaktifkan  narahubung di wilayah Aleppo dan Latakia untuk memeriksa kondisi WNI di wilayah tersebut dan mengidentifikasi korban WNI,'' ujarnya.

Selain itu, kata dia, Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan pengiriman bantuan ke Suriah. KBRI juga telah melakukan komunikasi intensif dengan Pemerintah Suriah  terkait keperluan mitigasi pascagempa dan mekanisme penyaluran bantuan bagi korban terdampak. Sehingga, dapat disiapkan jenis bantuan dari Tanah Air.

Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan kemanusiaan kepada Turki dan Suriah, Pemerintah Indonesia pun akan memberikan bantuan kemanusiaan. Baik itu berupa uang tunai, alat perangkat personil hingga tim medis beserta segenap kelengkapannya. ''Terkait hal ini sudah dilakukan rangkaian pertemuan tingkat menteri,'' ungkapnya.

Bantuan tersebut, dikatakan Aam, sapaan akrab Abdul Muhari, akan dikirimkan bertahap. Namun, pada tahap pertama, bantuan yang dikirimkan adalah tim medium urban section review (Muser) berkekuatan 47 personel dari Basarnas dengan kualifikasi secara internasional. Mereka juga akan didampingi tim manajemen dari BNPB beranggotakan 12 personel. ''Tim ini akan diberangkatkan dalam satu hingga dua hari ke depan,'' jelasnya.

Saat ini, dikatakan Aam, sedang dalam proses menunggu flight clearance untuk bisa membawa personel tersebut. Yakni lengkap dengan alat peralatan yang dibawa seluruhnya dari Indonesia. Termasuk dua unit kendaraan operasional yang akan digunakan di Turki. Para personel berikut perlengkapannya tersebut akan dibawa dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI. ''Kita harapkan tim ini dapat segera berangkat dan berpartisipasi, berkontribusi dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban di sana,'' ucapnya.

Kemudian, untuk tahap kedua, lanjut Aam, akan dikirim tim emergency medical teknisian (TMT). Tim ini beranggotakan setidaknya 90 orang yang sudah diidentifikasi. Di mana, hingga saat ini, tim tersebut beranggotakan personel dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, dan organisasi masyarakat yang juga berkualifikasi dalam emergency respons.

''Tim TMT juga akan secara lengkap membawa alat perangkat dan obat-obatan beserta satu paket unit rumah sakit lapangan yang difasilitasi lengkap dengan fasilitas dan kemampuan. Termasuk mobilitas untuk melakukan operasi medis secara darurat di lapangan,'' terangnya.

Selain itu, masih dikatakan Aam, saat ini juga sedang mengumpulkan dan menyiapkan logistik berupa logistik makanan dan peralatan yang nantinya akan dikirimkan dalam waktu dekat.  Kemudian, juga segera mungkin diberikan dukungan dana tunai yang estimasi awal nilainya berjumlah 1 juta dolar AS untuk Turki dan 1 juta dolar AS untuk Suriah.

''Logistik makanan dan peralatan juga akan dikirimkan secara langsung dari Indonesia menggunakan dua unit pesawat ke masing-masing negara. Sehingga total ada empat unit pesawat dengan total dukungan logistik sebesar 70 ton untuk masing-masing negara,'' bebernya.

Dikatakan Aam, pihaknya juga sudah menerima daftar kebutuhan dan alat perangkat yang mendesak untuk membantu warga terdampak di Turkidan Surih. Di antaranya yakni berupa matras, selimut hangat, baju dan sepatu musim dingin, paket makanan sehat, sabun, pampers untuk dewasa, lansia, dan anak. Termasuk obat-obatan, alat kesehatan, lampu tenaga surya, tenda keluarga, alat pengeruk runtuhan alat, dan genset.

''Alat-alat ini yang kita prioritaskan untuk bisa kita kumpulkan. Jadi, sekiranya ada masyarakat yang terpanggil untuk bisa meringankan beban dari saudara-saudara kita yang terdampak di Turki dan Suriah kami himbau untuk bisa memperhatikan kebutuhan list barang-barang yang mendesak diperlukan,'' ujarnya.

Karena saat ini di Eropa dalam puncak musim dingin dengan estimasi suhu harian berkisar antara minus 4 derajat celcius di malam hari dan 5 derajat celcius di siang hari, maka keseluruhan tim yang akan dikirimkan dilengkapi dengan alat perangkat yang bisa mendukung untuk bisa bekerja optimal. Yakni pada kondisi cuaca yang mungkin tidak lazim sehari-hari di Indonesia.

Seruan serupa juga dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag Adib menuturkan, Kemenag mengimbau umat Islam untuk menggelar salat ghaib untuk korban wafat gempa di Turki dan Suriah.

''Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal dunia pada gempa bumi di Turki dan Syria, maka diimbau agar melaksanakan salat ghaib untuk mendoakan korban meninggal dunia,'' katanya. Dia menegaskan salat ghaib digelar usai salat jum’at (10/2). Dia juga menyampaikan, di Masjid Istiqlal juga akan digelar Salat Ghaib selepas Salat Jumat.(idr/syn/mia/gih/wan/lum/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook