TELUSURI 25 PENUMPANG PESAWAT

Penerbangan dengan Pasien Positif Asal Riau

Nasional | Rabu, 08 Juli 2020 - 09:56 WIB

Penerbangan dengan Pasien Positif Asal Riau
Ilustrasi (INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- DINAS Kesehatan Riau bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terus melakukan tracing kontak pasien positif Covid-19. Yakni warga Riau yang saat ini berada di Jakarta dan sempat menggunakan maskapai penerbangan Lion Air. Informasi terbaru yang didapatkan ada 25 penumpang yang satu pesawat dengan pasien positif berinisial ES (56) tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, 25 penumpang itu saat ini masih terus ditelusuri di mana keberadaannya. Pasalnya, yang ada pada dinas kesehatan saat ini hanya data tujuan penerbangan para penumpang tersebut, yakni Jakarta.


"Saat ini masih ditelusuri ke mana saja tujuan penumpang tersebut. Karena setelah sampai di Jakarta, kita tidak tahu ke mana lagi mereka pergi," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, 25 orang yang saat ini masih ditelusuri keberadaannya tersebut, belum termasuk awak kabin pesawat seperti pramugari. Namun untuk awak kabin ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan.

"Kalau sudah diketahui, maka akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan swab di sarana kesehatan terdekat. Termasuk awak kabin pesawat juga sudah diminta memeriksakan kesehatannya," ujarnya.

Selain penumpang dan awak kabin, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura untuk melihat dengan siapa saja pasien tersebut melakukan kontak selama berada di ruangan bandara. Hal itu akan dilacak menggunakan CCTV.

"Jadi juga akan dilihat saat berada di ruang bandara pasien ini duduk dengan siapa. Jika sudah diketahui, maka akan dilakukan pemeriksaan swab," sebutnya.

Saat ini, ujar Mimi, ES sudah mendapatkan perawatan di Jakarta. Untuk keluarga pasien yang ada di Riau tepatnya di Kabupaten Rokan Hulu juga sudah dilakukan pemeriksaan swab dan sedang menunggu hasil.

"Dinas Kesehatan Riau bersama Dinas Kesehatan Rokan Hulu sudah melakukan swab terhadap keluarga pasien positif ini. Mudah-mudahan tidak ada penambahan pasien positif," harapnya.

Dalam kesempatan itu, Mimi juga mengumumkan adanya penambahan satu pasien positif, kemarin (7/7). Satu pasien itu merupakan warga asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).

"Dengan adanya penambahan satu pasien positif, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 236 pasien dari sebelumnya 235," kata Mimi.

Pasien ke-236 tersebut, yakni An (8) yang merupakan hasil kontak tracing pasien positif Covid-19 sebelumnya yakni Na (9) yang juga merupakan warga Kuansing. An merupakan teman bermain dari Na.

"Pada hari ini (kemarin, red) juga terdapat dua pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Riau, yakni AP (23) dan WR (25) yang keduanya merupakan warga kota Pekanbaru. Untuk pasien positif Covid-19 di Riau yang masih dirawat saat ini tinggal 11 orang," jelasnya.

Meranti dan Siak Zona Hijau
Berdasarkan pemutakhiran data zonasi risiko daerah dari Gugus Tugas Nasional, hanya dua daerah di Riau yang masuk dalam zona hijau. Yakni Kabupaten Meranti dan Kabupaten Siak. Hal itu diungkapkan Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Dewi Nur Aisyah saat konferensi pers di Media Center Graha BNPB, Jakarta, Selasa (7/7).

Dewi mengatakan, data yang dihimpun hingga 5 Juli lalu, terdapat 104 wilayah administrasi di tingkat kabupaten/kota berada pada zona hijau. Pengertian wilayah dengan zona hijau yaitu daerah yang pernah ditemukan kasus positif Covid-19 kemudian berhasil menekan laju penyebarannya dan daerah yang sama sekali tidak pernah ditemukan kasus positif.

"Data yang kami analisis merupakan data terakhir di tanggal 5 Juli 2020. 43 kabupaten/kota yang sudah berhasil masuk ke dalam zona hijau setelah sebelumnya terdampak Covid-19 namun selama empat pekan terakhir sudah tidak ditemukan kasus positif Covid-19 dan angka kesembuhan mencapai seratus persen," kata Dewi.

Selanjutnya, kata Dewi, terdapat 61 daerah di Indonesia yang hingga akhir pekan lalu tidak terdampak Covid-19, dan salah satunya Kabupaten Rokan Hilir.

"Ini juga termasuk daerah-daerah di Indonesia yang harus kami jaga agar daerahnya tidak terdampak Covid-19 dan senantiasa dalam kondisi yang sehat dan tidak ada infeksi penularan di wilayahnya," jelasnya.

Sementara itu Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan penularan Covid-19 tersebar di 456 wilayah administrasi kabupaten/kota. Pihaknya memonitor potensi penularan pada orang dalam pemantauan (ODP) yang berjumlah 38.702 orang dan pengawasan yang ketat pada pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 13.471 orang.

Sedangkan pemeriksaan spesimen yang dilakukan periode Selasa (7/7), sebanyak 17.816 spesimen. Total yang telah diperiksa berjumlah 946.054 spesimen.

"Kalau kita perhatikan sebaran penambahan kasus tersebut, di antaranya adalah dari Jawa Timur melaporkan 280 kasus baru dan 118 sembuh. Kemudian, yang kedua adalah Sulawesi Selatan dengan 218 kasus, dan 45 sembuh. DKI Jakarta, melaporkan 190 kasus baru dan 241 sembuh. Jawa Tengah 140 kasus baru dan 50 sembuh. Serta, Jawa Barat, 79 kasus baru, dengan 45 sembuh," jelas Yurianto.

Di sisi lain, jumlah pengujian secara nasional baru mencapai 3.394 uji per satu juta penduduk. Angka tersebut merupakan angka rata-rata nasional, namun ada lima provinsi yang angka pengujian cukup tinggi. Lima provinsi dengan pengujian tinggi yakni DKI Jakarta 26.527 tes per satu juta penduduk, selanjutnya Sumatera Barat 9.124, Bali 8.870, Sulawesi Selatan 6.288 dan Papua 5.440.(ted)

Laporan: SOLEH SAPUTRA dan YUSNIR (Pekanbaru dan Jakarta)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook