JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Jaringan teror Jamaah Ansharut Daulah (JAD) masih menggeliat. Ahad (5/5), Densus 88 Anti Teror berupaya menangkap empat terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat. Salah satu terduga teroris bernama Taripudin, tewas akibat ledakan bom yang dilemparkannya sendiri.
Informasi yang diterima Jawa Pos (JPG), awalnya Ahad saat subuh Densus 88 Anti Teror melakukan upaya penangkapan terhadap terduga teroris Samuel dan Taripudin, namun keduanya melarikan diri. Diduga mereka membawa beberapa botol bahan peledak. Jejak mereka kembali tercium pukul 07.42. Samuel alias Ilham Fikri dan Taripudin berada di Jalan Ratna, Jati Bening, Jati Kramat, Jati Asih, Bekasi. Petugas lantas menyergap Samuel dan menangkapnya. Sayangnya, Taripudin melarikan diri saat penyergapan itu.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, selanjutnya Taripudin dikejar hingga pukul 08.18, Taripudin terdesak di Jalan Cluster The California, Jati Kramat, Jati Asih. Petugas berupaya melakukan penangkapan, namun yang bersangkutan menyerang petugas dengan mencoba melemparkan bom.
”Tindakan tegas terukur dilakukan,” jelasnya.
Bom yang digenggam Taripudin akhirnya meledak mengenai tubuhnya sendiri. Terduga teroris itu akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian.
”Karena dia melakukan perbuatan yang membahayakan petugas,” ujarnya.
Taripudin diduga terlibat kelompok teror Jamaah Anharut Daulah dengan pemimpin kelompok Solihin, terduga teroris yang pernah mendirikan kamp latihan militer di Sumatera Selatan.
”Dia juga diduga membuat bahan peledak TATP,” terangnya.
Taripudin tidak membuatnya sendirian, Samuel juga diduga ikut dalam pembuatan bahan peledak TATP. Bahan peledak TATP atau Triacetontriperoxid biasa juga disebut the mother of satan, hal itu karena bahan peledak tersebut sangat merusak, daya sensitivitasnya tinggi, tidak mudah terdeteksi dan mudah ditemukan di pasaran. ”Bahan peledaknya dibuat sendiri,” jelasnya.
Selain keduanya, ditangkap pula Asep Nurdin dan M Chairuddin di wilayah yang sama, Bekasi. Asep diduga terlibat JAD dan memiliki peran membantu menyembunyikan Solihin. Lalu, Chairuddin, selain mengetahui persembunyian DPO Solihin juga mengetahui pembuatan bahan peledak TATP.(tyo/jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Rindra yasin