Jokowi Desak Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan Selesai Secepatnya

Nasional | Rabu, 05 Oktober 2022 - 19:55 WIB

Jokowi Desak Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan Selesai Secepatnya
Presiden Joko Widodo (YT SEKRETARIAT PRESIDEN)

JAKARTA (RIAUPOS.CO)  – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), segera menyelesaikan investigasi tragedi Kanjuruhan. Kepala negara menginginkan agar hasil investigasi itu diselesaikan kurang dari satu bulan.

“Sudah disampaikan oleh Menko Polhukam, beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepat-cepatnya. Karena ini barangnya kelihatan semua kok, secepat-cepatnya,” kata Jokowi usai meninjau korban kerusuhan Kanjuruhan di RSUD dr Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022).


Jokowi pun tak menginginkan ada yang ditutup-tutupi dalam investigasi tragedi Kanjuruhan. Kepala negara menginginkan, pihak yang terlibat dalam kerusuhan itu diberikan sanksi ataupun pidana.

 “Ya, kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang bertindak sebagai Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan menargetkan investigasi kasus tersebut akan selesai dalam waktu satu bulan.

“Tim pencari fakta diminta bekerja kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan. Karena masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui, tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa dikerjakan mungkin tidak sampai satu bulan,” kata Mahfud usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Mahfud menuturkan, setidaknya ada beberapa hal yang harus ditelusuri terkait detail kejadian yang hingga saat ini dikonfirmasi menelan 125 korban jiwa. Salah satu yang disorot adalah mengenai keputusan tetap menyelenggarakan pertandingan pada malam hari, meskipun sudah ada usulan dimajukan ke siang atau sore hari.

“Nanti kita olah, kan kita harus melihat lapangan, menemui siapa yang menyaksikan, siapa yang memberi komando, siapa yang kok bisa jadwal pertandingan diusulkan sore kok tetap berubah malam. Itu kan ada jaringan-jaringan. Ada jaringan bisnis, periklanan, dan sebagainya. Nanti kita lihat,” pungkas Mahfud.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook